Aksi Melukis Bersama Perupa Borobudur

Dilihat 1176 kali
Sejumlah perupa melukis bersama di Borobudur Peace Studio

BERITAMAGELANG.ID - Puluhan perupa melakukan aksi melukis bersama di Borobudur Peace Studio di Jalan Badrawati, Dusun Ngaran II, Borobudur, Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Keberadaan Peace Studio ini diharapkan menjadi ruang bagi perupa berkarya di sekitar Candi Borobudur.  


Aksi melukis bersama itu menandai pembukaan Borobudur Peace Studio. Sejumlah perupa dari Yogyakarta dan Magelang seperti Bayu Wardhana, Sony Santosa, Deddy Paw, seniman Sutanto Mendut dan lainya terlihat hadir dalam kegiatan tersebut.


Pengelola Borobudur Peace Studio Kuswidiantoro mengatakan konsepnya bukan galeri, namun studio. Keberadaannya merupakan inisiasi dari perupa lokal Borobudur. 


"Di sini ini (pelukis) banyak, tapi wadahnya kurang. Jadi itu yang menyebabkan sebenarnya perupa-perupa itu mungkin punya karya, tapi nggak punya kesempatan," kata Kuswidiantoro saat ditemui di Borobudur Peace Studio, Minggu (26/12). 


Ia berharap keberadaan Borobudur Peace Studio nantinya menjadi tempat para perupa untuk berkarya.


"Tidak harus yang sudah gede atau yang apapun, tapi semua boleh berkarya di sini. Kita harapan juga semoga tempat ini bisa jadi ruang untuk teman-teman perupa untuk berkarya," harapnya.


Borobudur Peace Studio, kata dia, berawal dari Village Peace yang berada di Ngaglik, Sleman yang kebetulan arahan Ibu Yenny Wahid. Kemudian disebut peace karena semua senang damai. 


"Jadi kalau berkarya bisa dengan damai, berkarya bisa tidak harus gontok-gontokan atau apa itu mungkin jalan atau itunya lebih enak," ujar pria yang biasa disapa Kus ini.


Saat disinggung jika Borobudur Peace Studio nantinya dikunjungi para turis, itu akan menjadi arti tersendiri. Karena selain eksotis juga memiliki paket lengkap yang cocok untuk dikunjungi.


Kus menjelaskan, sebagai sarana berekspresi karya Borobudur Peace Studio berada satu komplek dengan Rumah Ketela yang berjarak hanya 1 km dari Candi Borobudur.


"Aku nggak menggada-ada, cuman nggak tahu kenapa semesta juga mengamini. Tempat di sini dengan teman-teman yang baik-baik semua ini, semoga ke depannya lancar. Kalaupun akhirnya jadi destinasi para wisatawan, ya Alhamdulillah. Itu istilahnya compliment," tutur dia.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar