Bantu Petani Bawang Putih, BMKG Gelar Sekolah Lapang Iklim

Dilihat 1639 kali
Sekolah Lapangan Iklim BMKG ke petani bawang putih Desa Candisari Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang Rabu (30/01).

BERITAMAGELANG.ID - Petani di lereng Gunung Sumbing Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mengikuti Sekolah Lapang Iklim (SLI) untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan informasi iklim dan dampak fenomena cuaca ekstrem. SLI Sosialisasi Agroklimat yang digelar BMKG ini diharapkan dapat meningkatkan produksi panen pertanian terutama bawang putih.


"Harapan kami pengetahuan tentang cuaca/iklim petani meningkat, serta melakukan adaptasi terhadap usaha pertanian apabila terjadi dampak iklim ekstrim seperti banjir dan kekeringan, yang kerap menimbulkan kerugian bagi petani," jelas Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang BMKG, Tuban Wibisono, di sela-sela pembukaan SLI di Desa Candisari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Rabu (30/01).


Melalui pendidikan non-formal atau pertemuan dan pengalaman proses belajar berdasarkan kebutuhan lokal, pemahaman informasi dan prakiraan cuaca/iklim/musim para petani sangat diperlukan agar dapat diterapkan di lapangan.


"SLI menjadi suatu pendekatan yang memberdayakan petani untuk memahami dan memanfaatkan informasi tentang cuaca/iklim/musim secara efektif dalam pertanian. Ini merupakan studi lapangan berorientasi pada program praktis yang memberikan kesempatan petani untuk belajar bersama," papar Tuban.


Sementara itu Deputi Klimatologi BMKG, Herizal, menambahkan, iklim ekstrim berdampak pada masa tanam-tanaman pertanian. Para petani diharapkan memahami terkait pola dan masa tanam yang akan diterapkan guna mencegah kerugian dari serangan hama.


"Proses belajar dalam SLI ini para petani belajar melalui pengalaman, yaitu melakukan (mengalami), mengungkapkan, menganalisa, menyimpulkan dan menerapkan kembali," papar Herizal.


Materi yang disampaikan, lanjutnya, mulai dari kebijakan tanaman pangan, program pengendalian kekeringan dan banjir, mengenal alat-alat klimatologi, hingga memahami proses pengataman menggunakan alat ukur sederhana.


"Salah satu materinya adalah pengukuran alat sederhana, misal menghitung curah hujan dihitung pakai kaleng bekas. Harapan kami ke depan para petani ini lebih hebat," tandasnya.


Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Magelang Ir. Tri Agung Sucahyono, mengapresiasi kegiatan SLI bagi petani bawang putih di desa lereng Sumbing ini. Bawang putih merupakan komoditas utama di kawasan ini yang lahannya mencapai 85 hektar.


"Bawang putih merupakan produk yang sedang digalakkan Pemerintah. Hampir 85 persen Indonesia masih impor, devisa terserap untuk impor, yang diuntungkan tentu importir. Oleh karena itu, SLI sangat penting bagi masyarakat khususnya petani bawang putih," ucapnya.


Hingga kini, BMKG telah menggelar SLI di sejumlah wilayah Indonesia. Selain Jawa Tengah, Sekolah Lapang Iklim juga digelar di Serang, Lombok dan Sulawesi. Untuk diketahui, Kabupaten Magelang menjadi salah satu daerah penghasil di Indonesia yang mendukung program swasembada pangan bawang putih.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar