BERITAMAGELANG.ID - Wajah Kecamatan Dukun lereng Gunung Merapi Kabupaten Magelang, bertambah cantik dan menarik. Hal itu dibuktikan dengan keberadaan embung yang mampu menampung sekitar 16 ribu meter kubik air. Embung ini dibangun di areal bekas penambangan pasir.
Embung yang terletak di pinggir jalan ini mampu menarik perhatian warga setempat dan sekitar. Mereka sengaja datang untuk menikmati keindahan embung ini dan sekedar berselfie ria.
Embung Dukun menjadi salah satu embung yang diresmikan Presiden Jokowi di Temanggung, pada Selasa (14/12).
"Hanya saja prasasti yang ditandatangani pak Presiden belum sampai di sini," kata Kaur Kesra Desa Dukun, Yantiyo, yang dihubungi di kantornya, Kamis (23/12).
Ia menerangkan, embung ini dibangun setelah ada usulan dari warga yang sering kekurangan air bila musim kemarau tiba.
"Jadi bisa untuk menampung air guna pengairan sawah dengan sasaran 21,4 hektar dan 6 dusun. Biar tidak rebutan," ujarnya.
Ia membenarkan, embung ini dibangun di bekas lahan penambangan pasir yang terbengkalai. Berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) II Merapi dengan luas mencapai 9.740 meter persegi, luas genangan 5.788 meter persegi, kedalaman muka air normalnya 3,2 meter. Embung ini dibangun untuk difungsikan sebagai irigasi. Air yang berada dalam embung ini berasal dari sungai Senowo yang berhulu di Gunung Merapi.
Namun ke depan, diproyeksikan menjadi objek wisata yang dikelola Bumdes setempat. Untuk saat ini, belum banyak fasilitas yang dibangun di sekitarnya.
"Ya baru embung saja, belum ada fasilitas lainnya," imbuhnya.
Karena akan dijadikan objek wisata, maka beberapa fasilitas pendukung akan dibangun. Seperti musola, toilet, jogging track, mainan anak, tempat kuliner dan semacamnya. Saat ini yang ada baru tempat parkir dengan luas yang masih terbatas.
Apabila cuaca bersahabat, maka pengunjung akan disuguhi pemandangan indah Gunung Merapi, Merbabu dan Sumbing. Namun, bila cuaca mendung, maka gunung-gunung itu tidak kelihatan karena tertutup awan.
0 Komentar