Bupati Pringsewu, Riyanto Pamungkas menyampaikan salah satu tujuan utama kunjungan ke Kabupaten Magelang adalah mempelajari ekosistem pertanian organik yang berkembang pesat. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Pringsewu yang saat ini tengah merintis dan mengembangkan pertanian organik sebagai bagian dari pembangunan pertanian yang berkelanjutan.
"Magelang memiliki ekosistem pertanian organik yang sudah berkembang dengan baik. Ini yang ingin kami pelajari dan adaptasi di Pringsewu," ungkap Riyanto Pamungkas.
Dalam sambutannya, Bupati Pringsewu mengungkapkan kunjungan tersebut juga memiliki makna emosional dan ikatan pribadi, mengingat sang istri berasal dari Desa Karanganyar, Borobudur, Kabupaten Magelang. Kedekatan ini diharapkan dapat semakin mempererat hubungan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Magelang.
Ia juga menyampaikan, meskipun Kabupaten Pringsewu memiliki keterbatasan di sektor pariwisata dan sumber daya alam jika dibandingkan dengan Kabupaten Magelang, Pringsewu memiliki keunggulan pada kualitas sumber daya manusia. Hal ini tercermin dari capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Provinsi Lampung. Keberadaan dua universitas, serta lima rumah sakit yang menjadi indikator kemajuan di sektor pendidikan dan kesehatan.
"Kami mungkin tidak sekaya Magelang dari sisi sumber daya alam, tetapi kami percaya pada kekuatan sumber daya manusia," katanya.
Melalui kunjungan ini, Pemerintah Kabupaten Pringsewu berharap dapat membuka peluang kerja sama yang lebih luas, khususnya dalam pengembangan pertanian, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta sektor-sektor strategis lainnya, guna mendorong kesejahteraan masyarakat di kedua kabupaten.
Mengawali pidatonya, Bupati Pringsewu turut memperkenalkan salam khas Lampung, "Tabibun", yang disambut hangat dengan jawaban "Yapun" oleh para hadirin.
Bupati Magelang Grengseng Pamuji dalam sambutannya memaparkan gambaran umum Kabupaten Magelang. Ia menyampaikan, Magelang memiliki latar belakang sejarah panjang yang berkaitan dengan Kerajaan Mataram, dengan sejumlah peninggalan sejarah yang baru ditemukan di beberapa wilayah.
Kabupaten Magelang terdiri atas 21 kecamatan dan 372 desa, dengan jumlah penduduk sekitar 1,3 juta jiwa. Dari sisi potensi daerah, Magelang memiliki kekuatan di sektor pertanian yang terus dikembangkan dengan pendekatan yang lebih akademis, serta didukung oleh kekayaan budaya dan pendidikan, termasuk peran pesantren.
Secara geografis, Kabupaten Magelang dikelilingi oleh gunung-gunung strategis seperti Gunung Telomoyo, Merapi, Merbabu, Sumbing dan Andong. Namun demikian, keberadaan Gunung Merapi bisa menjadi berkah sekaligus tantangan, khususnya terkait pengelolaan lingkungan dan aktivitas penambangan pasir yang perlu ditata secara bijak.
"Ke depan, Pemerintah Kabupaten Magelang menilai perlunya penataan dan pengembangan kawasan hutan sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan pembangunan daerah," kata Grengseng.
0 Komentar