Kapolres Magelang Fokus Selamatkan Generasi Milenial dari Kenakalan Remaja

Dilihat 2477 kali

BERITAMAGELANG.ID - Ratusan pelajar SMK di wilayah Kabupaten Magelang mengikuti pembinaan dan penyuluhan dari Kapolres Magelang AKBP Yudhianto Adi Nugroho di Gedung Bhayangkara Polres Magelang. Menurut Kapolres, remaja dan pemuda merupakan generasi milenial serta aset yang akan melanjutkan tongkat estafet keberlangsungan negara Republik Indonesia. 


AKBP Yudhianto menyebutkan, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-anak, mulai umur 10 hingga 12 tahun, hingga masa awal dewasa pada usia 18 hingga 22 tahun. Masa remaja bermula dengan ditandainya pada perubahan fisik yang cepat.


Di masa inilah para remaja rentan melakukan tindakan-tindakan penyimpangan karena sebagai konsekuensi dari pencarian jati diri atau pencarian identitas diri, yang sering dikenal sebagai kenakalan remaja.


"Kenakalan remaja sendiri termasuk dalam kategori permasalahan sosial karena tindak kenakalan tersebut dapat membuat resah banyak orang, atau khalayak umum," ungkap Kapolres.


Pada masa perkembangan ini, lanjut Yudhianto, pencapaian kemandirian dan identitas sangatlah menonjol, ditandai dengan pemikiran yang semakin logis, abstrak, dan idealis serta semakin banyak menghabiskan waktu di luar rumah atau jauh dari keluarga.


Pada dasarnya, kenakalan remaja sendiri melibatkan anak muda, dimana biasanya sudah tidak lagi mengenal norma-norma di masyarakat yang bersikap destruktif, seperti penyalahgunaan narkoba, mengkonsumsi minuman keras, tindak asusila, pencurian, bahkan perkelahian ataupun aksi tawuran antar pelajar, seperti yang baru baru ini terjadi dan sangat menyita perhatian masyarakat karena menimbulkan korban jiwa.


"Tentu saja hal ini tidak bisa kita maklumi dan harus segera ditindaklanjuti dengan cepat untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa, utamanya dari kemerosotan moral," tegasnya.


Terkait hal tersebut, berbagai upaya dilakukan Polres Magelang untuk mencegah kenakalan remaja, mulai dari tindakan bersifat preemtif, preventif, hingga represif atau penegakan hukum. Akan tetapi hal tersebut seolah-olah tidak ada artinya apabila tidak ada dukungan dari semua pihak.


Dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut, Polri tidak mampu bekerja sendiri. Akan tetapi juga dibutuhkan sinergitas dan peran serta aktif dari seluruh elemen masyarakat dan stakeholder terkait dalam penanganan kenakalan remaja.


"Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi tambahan ilmu dan wawasan bagi adik-adik sekalian para pelajar sebagai bagian dari remaja Indonesia, guna bekal untuk dapat menjadi generasi penerus bangsa dan mampu menjawab tantangan global tanpa melupakan identitas dan jati diri," tandasnya.


Pembinaan dan penyuluhan penanggulangan kenakalan remaja ini mengangkat tema 'Remaja Sebagai Generasi Milenial Penerus Bangsa Siap Berkreativitas Guna Mensukseskan Pemilu 2019 yang Bermanfaat'. Giat ini diikuti perwakilan guru dan siswa SMKN 1 Windusari, SMK Muhammadiyah 1 Salam, SMK Muhammadiyah 1 Muntilan, SMK Muhammadiyah 1 dan Borobudur, SMK Nurul Iman Muntilan, SMK Ma'arif Salam, SMK Purnama Tempuran, dan SMK Muhammadiyah Mungkid. (Rem) 


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar