Penguatan Bidang Kehumasan Sekolah di Era Kurikulum Merdeka

Dilihat 4824 kali
Humas bergantung pada proses komunikasi dua arah yang komprehensif pada dan dari masyarakat internal dan eksternal

Oleh : P. Budi Winarto, S.Pd


KURIKULUM merdeka yang sudah diimplementasikan di sekolah-sekolah di seluruh tanah air mengamanatkan bahwa bidang kehumasan sekolah merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus terencana dan sistematis yang membantu memperbaiki program-program dan layanan-layanan sekolah kepada masyarakat. Humas bergantung pada proses komunikasi dua arah yang komprehensif pada dan dari masyarakat internal dan eksternal, dengan tujuan mengembangkan pemahaman yang lebih baik terhadap peran, sasaran, dan pencapaian serta kebutuhan sekolah. Program-program bidang kehumasan sekolah membantu dalam menafsirkan sikap masyarakat, mengidentifikasi, dan membantu merumuskan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur kepentingan masyarakat, dan menjalankan kegiatan penyebaran informasi dan kegiatan yang mendorong keterlibatan yang menghasilkan dukungan masyarakat kepada sekolah.

Di era kurikulum merdeka keberadaan suatu sekolah didorong oleh kebutuhan masyarakat, karena itu tanggung jawab pendidikan di sekolah merupakan tanggung jawab masyarakat, keluarga, dan pemerintah. Berdasarkan itu seharusnya ada hubungan yang selalu meningkat antara keduanya. Akan tetapi saat ini antara keduanya nampaknya masih ada jarak. Perubahan sifat, tujuan, dan metode mengajar serta kurikulum menuntut adanya hubungan antara sekolah dan masyarakat semakin baik. Dari pihak lain masyarakat juga menuntut perubahan pendidikan itu.

Sebenarnya sarana hubungan sekolah dan masyarakat sudah ada sejak diangkanya seorang kepala sekolah dibantu oleh empat wakil kepala sekolah (bidang kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana dan kehumasan). Salah satu kelemahannya adalah wakil kepala sekolah sebagai pengelola kehumasan atau hubungan masyarakat belum bisa berbuat banyak untuk menangani tugas-tugas  tersebut. Yang sudah berjalan dengan baik adalah wakil kepala sekolah bidang kurikulum, kesiswaan dan sarana prasarana. Seperti yang sudah kita ketahui, Hubungan antara sekolah dengan masyarakat dikenal dengan istilah Humas, seperti yang telah dilaksanakan oleh kantor-kantor pemerintah dan instansi swasta. Humas memberikan informasi, mengenalkan kegiatan dan hasil kegiatannya agar dikenal.

Kurikulum merdeka mengamanatkan bahwa fungsi pokok hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menarik simpati masyarakat umumnya serta publik khususnya, sehingga dapat meningkatkan relasi serta animo sekolah. Hal ini akan membantu sekolah mensukseskan program-programnya. Sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat diantarnya sebagai berikut : Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua. Memelihara hubungan baik dengan komite sekolah. Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga pemerintah, swasta dan organisasi nasional. Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui bermacam-macam teknik komunikasi. 

Hubungan sekolah dengan masyarakat di era kurikulum merdeka harus dibangun dengan tujuan mengenalkan sekolah kepada masyarakat. Popularitas sekolah akan tinggi jika mampu menciptakan program-program sekolah yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu melahirkan sosok–sosok individu yang mapan secara intelektual dan spiritual. Dengan popularitas ini sekolah akan eksis dan semakin maju. Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat diantaranya sebagai berikut: Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah situasi dan perkembangannya. Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga sekolah dalam hubungannya dengan pembinaan dan pengembang sekolah. Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerja sama antar warga sekolah sendiri.

Humas di suatu sekolah seperti yang diamanatkan dalam kurikulum merdeka harus berperan sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat supaya terpelihara dengan baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan masyarakat, tidak bisa lepas darinya sebagai partner sekolah dalam mencapai kesuksesan sekolah itu sendiri. Prestise sekolah semakin tinggi di mata masyarakat jika sekolah mampu melahirkan peserta didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam memajukan masyarakat. Terciptanya hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja secara sadar dan sukarela. Untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat. Dan mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah penjalinan hubungan tersebut adalah untuk mensukseskan program-program di suatu sekolah.

Menurut Moehlman dalam buku School Administration untuk menjawab tantangan tentang kualitas pendidikan anak, wakil kepala sekolah bidang humas bertugas menerjemahkan keadaan dan kebutuhan masyarakat melalui kegiatan survey dan penelitian mengenai sosial ekonomi dan budaya masyarakat, serta potensi geografis daerah tersebut. Kegiatan ini termasuk kegiatan survey dan penelitian tindakan (action research). Setelah diteliti  maka hasil penelitian itu diberikan kepada Kepala Sekolah sebagai pengelola sekolah untuk mengaitkan program sekolah dengan penemuan dari wakil kepala sekolah bidang Humas.

Setelah program sekolah selasai dibuat maka langkah berikutnya adalah memberikan informasi program kerja kepada orang tua dan masyarakat luas. Tujuan dari pemberian informasi ini adalah untuk memberikan pengertian tentang program-program sekolah.

Bila orang tua sudah memahami program sekolah, mereka diajak untuk berpartisipasi dalam usaha mendidik anak-anak mereka di sekolah. Sedangkan masyarakat diajak pula bekerja sama untuk memajukan perkembangan proses belajar anak, serta membantu dalam memajukan program pendidikan melalui keahlian atau keterampilan mereka.

Willard Elsbree (2009) memberikan tujuh prinsip dalam pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat, yaitu:

  1. Laksanakan program sekolah dan bersahabatlah dengan masyarakat.
  2. Kenalilah masyarakat di sekitar sekolah.
  3. Adakan survey tentang masyarakat di sekita sekolah.
  4. Pelajari masyarakat sekitar melalui dokumen-dokumen yang resmi.
  5. Jadilah anggota organisasi yang ada di masyarakat.
  6. Adakan kunjungan ke rumah orang tua siswa (home visit)
  7. Layanilah masyarakat sekitar dengan baik.

Cara yang bisa dilakukan bidang kehumasanan untuk mengenalkan sekolah kepada orang tua dan masyarakat antara lain melalui media:

  1. Laporan kepada orang tua siswa
  2. Bulletin sekolah bulanan
  3. Majalah sekolah
  4. Pameran sekolah
  5. Open School
  6. Kunjungan ke sekolah lain
  7. Kunjungan ke rumah siswa
  8. Radio dan televise
  9. Media sosial (Youtube, Facebook, Instagram, Website sekolah)
  10. Organisasi alumni
  11. Laporan tahunan, dan sebagainya.

Hubungan dan kerja sama yang harmonis antara sekolah dengan orang tua/masyarakat akan tercipta, apabila masyarakat mengetahui dan memiliki gambaran yang jelas tentang sekolah, sehingga diperlukan program kerja wakil kepala sekolah bidang humas, sebagai salah satu komponen manajemen pendidikan di sekolah. Program kerja sekolah pada bidang hubungan masyarakat disusun untuk menjembatani keterlibatan seluruh warga sekolah dengan orang tua/wali murid, masyarakat, lembaga pemerintah dan swasta, sehingga peduli dalam mengoptimalkan kerjasama dalam kegiatan pengelolaan dan perkembangan sekolah. Program kerja sekolah pada bidang hubungan masyarakat diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan dan berjalan dengan lancar. Semoga.


Penulis adalah guru SMP Pendowo Ngablak Kabupaten Magelang

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar