Long Life Education, Sekolah Lansia Plus Desa Polengan Srumbung

Dilihat 1193 kali
Pembukaan sekolah lansia Desa Polengan Kecamatan Srumbung

BERITAMAGELANG.ID-Bagi manusia di usia senja, keriput di wajah sudah mulai jelas terlihat. Tubuh sudah mulai rapuh dan melemah. Tidak seperkasa masa muda dulu. Namun kadang di usia itu, justru beban hidup kadang tidak berkurang, bahkan mungkin bertambah berat. Pemikiran inilah yang melatar belakangi kebijaksanaan Pemerintah Desa Polengan Kecamatan Srumbung untuk membuka sekolah lansia.


Sekolah bagi Lansia warga desa di lereng Merapi itu dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Sosial PPKB PPPA Kabupaten Magelang Bela Pinarsi, SH MM. di Pendopo Amrih Mulyo Edupark Desa Polengan pada hari Jumat (8 September 2023).


Dalam sambutannya Bela menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah Desa Polengan atas penyelenggaraan sekolah lansia tersebut. Sekolah Lansia, katanya, adalah pendidikan sepanjang hayat (long life education), bahwa pendidikan tidak berhenti hingga individu menjadi dewasa tetapi berlanjut sepanjang hidupnya.


Lebih jauh Bela berharap agar sekolah Lansia dapat mengajarkan kesehatan dari segi fisik, psikologis, sosial dan spiritual.  "Sekolah lansia diharapkan dapat mendorong pemberdayaan  secara ekonomi dan kemandirian di usia senja ," harapnya.


Dalam kaitan itu, untuk kontinyuitas, semua pihak perlu melakukan kerjasama lintas program dan sektoral dalam mendukung kegiatan belajar mengajar bagi para sesepuh tersebut. Dalam kaitan itu, kegiatan terlaksana berkat kerjasama Pemerintah Desa Polengan dengan balai KB, Puskesmas Srumbung dan Rumah Zakat.


Sekolah Lansia yang diberi nama Sehat Waras Polengan Srumbung itu diharapkan merupakan kegiatan menyenangkan, sesuai kebutuhan dan membuat bahagia (tidak memberikan beban kepada peserta).


Membahagiakan Warga


Sekolah Lansia merupakan sekolah berkelanjutan, diharapkan tidak hanya satu angkatan. Jumlah Lansia Desa Polengan sebesar 13.8% dari jumlah penduduk.


Di tempat terpisah Kepala Desa Polengan, Nur Widodo menyampaikan  penyelenggaraan kegiatan tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa datangnya masa tua tidak selalu dibarengi oleh menurunnya beban hidup. Banyak diantara warga yang di usia senja  masih harus mencari penghidupan seperti biasa. Dalam konteks itulah Sekolah Lansia diselenggarakan.


Lebih jauh Nur Widodo menjelaskan Sekolah Lansia itu akan dilaksanaka selama dua bulan. Warga yang disertakan dalam kegiatan itu sebanyak 40 orang. " Usia warga yang dijaring dalam kegiatan ini adalah warga yang berusia 60 tahun ke atas. Kalau masih kurang warga yang usianya mendekati 60 juga bisa ikutkan," jelasnya. Bagi Nur Widodo, tugas pemerintah desa itu mensejahterakan warganya. Alangkah senangnya, jika pihaknya dapat mewujudkan Lansia yang sehat, Mandiri, aktif, produktif dan bermartabat. "Saya ingin di akhir acara sekolah lansia bisa mengajak peserta untuk jalan jalan untuk piknik. Saya ingin mereka berbahagia," pungkasnya.


Sekolah lansia yang diselenggarakan merupakan sekolah lansia plus, ada program antar jemput dari pengelola sekolah lansia.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar