BERITAMAGELANG.ID - Masalah dunia pendidikan yang kini dihadapi adalah persoalan karakter. Perkembangan dunia teknologi digital juga berpengaruh kepada adab. Kondisi media sosial menjadi cermin dari adab generasi muda saat ini.
"Karenanya kita gencar membangun pendidikan sebagai proses membangun karakter yang kuat," demikian disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, saat kuliah umum dalam kegiatan Kesyukuran 60 tahun Pondok Pesantren Pabelan Magelang, Kamis (28/8).
Abdul Mu'ti mengatakan, kekerasan yang terjadi di sekolah baik murid sebagai pelaku maupun korban, berkaitan dengan karakter.
"Ada karakter yang berkaitan dengan mentalitas. Anak-anak sekarang sering disebut dengan generasi stroberi. Secara penampilan fisik gagah namun mentalnya rapuh," ujarnya.
Oleh sebab itu, pendidikan karakter harus terus dibangun, dengan menerapkan kebijakan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat. Kemudian gerakan pagi ceria dan berbagai macam program lainnya, termasuk memperkuat peranan guru BK sebagai pendamping dan motivator bagi anak-anak, untuk mendapatkan layanan pendidikan agar mereka termovitasi dalam rangka meningkatkan kualitas diri.
Pimpinan Ponpes Pabelan, Ahmad Najib Amin Hamam mengatakan, berdirinya ponpes ini penuh dengan sejarah tahun 1.800 silam oleh KH. Muhammad Ali. Modal awal hanya tekad dan semangat dari pimpinan ponpes yang prihatin dengan kondisi pendidikan masyarakat saat zaman penjajahan Belanda.
Sejarah dinamakannya ponpes ini dengan nama pabelan, terkait dengan semangat juang KH Muhamamd Ali dalam membela perang Diponegoro pada 1825.
"Sehingga ponpes ini dinamakan Pabelan karena kegigihannya membela perang Diponegoro," ungkapnya.
Saat KH Muhammad Ali Wafat, oleh Belanda ponpes ini ditutup karena dianggap menentang. Kemudian 1965, salah satu putranya, KH Hamam Jafar merintis kembali pendirian ponpes Pabelan.
Ahmad Najib berharap, dengan kesyukuran yang ke 60 tahun ini, maka akan banyak doa dan dukungan agar Ponpes ini bisa berbuat lebih baik.
Bupati Magelang Grengseng Pamuji dalam sambutan yang diwakili Asfuri Muhsis, Asisten Administrasi Umum menyampaikan peran Ponpes Pabelan selama 60 tahun ini menjadi hal yang luar biasa. Perannya tidak hanya di tingkat kabupaten atau propinsi, namun sudah sampai level nasional.
Banyak santri yang menjadi tokoh-tokoh nasional, baik bidang eksekutif, legislatif maupun tokoh penting di masyarakat.
"Tentu ini menjadi kebanggaan kami, ketika ponpes Pabelan bisa berperan besar dalam kancah nasional," katanya.
Atas prestasi tersebut, Pemkab Magelang menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Ponpes Pabelan. Kehadiran Mendikdasmen menambah semangat, bagaimana ke depan antara pemda dan ponpes ini bisa saling mendukung.
0 Komentar