Meski Kemarau, Mayoritas Petani Borobudur Enggan Tanam Tembakau

Dilihat 1399 kali
Salah satu lahan pertanian di Desa Tuksongo Borobudur yang ditanami tembakau pada musim tanam tahun ini.

BERITAMAGELANG.ID - Kendati tahun ini diprediksi akan mengalami musim kemarau panjang, hal tersebut tidak membuat petani ingin menanam tembakau. Padahal, tembakau akan tumbuh maksimal dengan kondisi cuaca minim hujan.


Kondisi tersebut terlihat di salah satu kawasan penghasil tembakau di Kabupaten Magelang, yaitu Desa Tuksongo Kecamatan Borobudur. Desa Tuksongo dikenal akan pertanian tembakau.


Menurut salah satu petani senior di Desa Tuksongo, Nur Kosim, saat ini lahan pertanian yang ditanami tanaman tembakau hanya 50 persennya saja dari total keseluruhan. Hal tersebut dikarenakan petani memilih tanaman jenis lain yaitu palawija. Dengan pertimbangan harga tanaman palawija jauh lebih pasti dan stabil dibandingkan dengan tembakau.


"Harga tembakau yang tidak menentu dan beresiko merugikan petani membuat mereka beralih ke tanaman lain, seperti cabai, jagung dan jenis palawija lainnya.


Karena jika dipaksakan tanam tembakau, kendati cuaca musim kemarau bagus, tidak menjamin harga jual tembakau juga ikut bagus," terang Nur Kosim, Rabu (9/8/2023).


Menurut Kosim, dengan tidak mengandalkan menanam tembakau, akan mempengaruhi sekitar 100 petani muda di Karang Taruna Desa Tuksongo, berani menanam alternatif lain. Tidak mengandalkan tembakau, hal tersebut sudah digaungkan sejak 2019. Karena keputusan harga tembakau hanya di tangan pabrik.


"Hal itu jelas merugikan petani," ungkapnya.


Saat ini sudah banyak petani muda yang sadar akan hal tersebut. Karena biaya tanam tembakau, perawatan, pengolahan hingga siap jual, belum tentu menguntungkan. Rata-rata per kg hanya Rp50 ribu bila masuk pabrik.


"Sedangkan modalnya lebih dari itu," lanjut Nur Kosim.


Kendati demikian, masih ada petani yang menanam tembakau di wilayah Desa Tuksongo Borobudur. Hal itu menurut Nur Kosim adalah wajar, karena setiap pribadi petani masing-masing mempunyai perhitungan sendiri. Tanaman tembakau tersebut sudah ditanam pada akhir Juni kemarin.


Terlihat dari hamparan tanah pertanian di Desa Tuksongo, tidak semua ditanami tembakau, berbeda dengan beberapa tahun yang lalu.


"Bahkan beberapa petani juga menyewa lahan di Kecamatan Muntilan untuk menanam tembakau karena dulu tanam tembakau masih menjanjikan hasilnya," jelas Nur Kosim.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar