Perdana, Kabupaten Magelang Ekspor Kopi Grabag ke Dubai

Dilihat 21 kali

BERITAMAGELANG.ID - Kopi asli dari Kabupaten Magelang (Grabag) akhirnya berhasil menembus pasar global. Satu kontainer (17 ton) kopi jenis green bean dari Grabag ini diekspor ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Momen pertama kali dan bersejarah ini disaksikan dan dilepas secara langsung oleh Bupati Magelang Grengseng Pamuji, di depan Kantor Kecamatan Grabag, Kamis (27/11).

Di hadapan para petani, pelaku usaha, dan anggota koperasi, Bupati Magelang Grengseng Pamuji menyebut ekspor perdana ini bukan sekadar pengiriman barang, tetapi awal kebangkitan kopi Kabupaten Magelang.

"Ekspor ini menjadi momentum bagi Koperasi Grabag dan pada akhirnya menjadi kebanggaan bagi seluruh petani kopi Kabupaten Magelang," ujar Grengseng Pamuji di sela acara pelepasan ekspor Kopi Grabag ke Uni Emirat Arab.

Ia menegaskan, peningkatan kualitas dan tata kelola perkebunan menjadi faktor penentu hingga kopi Grabag akhirnya dilirik pasar internasional.

"Selama ini kopi kita banyak masuk ekspor, tetapi sering tidak tercatat berasal dari Magelang. Dengan tata niaga yang diperbaiki, kini identitas dan kualitas kopi kita memiliki posisi jelas di pasar global," ungkapnya.

Grengseng Pamuji mengatakan, kopi mulai ditanam di Grabag sejak 1969 dari sejak kolonial Belanda dan hingga kini dibudidayakan secara turun temurun. Luas lahan kopi di Kecamatan Grabag kini mencapai sekitar 1.200 hektare, menjadikannya salah satu sentra penghasil kopi terbesar di Kabupaten Magelang.

Ia berharap keberhasilan ini menjadi awal, bukan puncak pencapaian.

"Mulai hari ini, kopi Grabag tidak lagi hanya dikonsumsi lokal, tetapi hadir di panggung dunia. Ini baru langkah pertama, selanjutnya kita harus memastikan kopi Magelang terus tumbuh dengan kualitas terbaik," tegasnya.

Dengan dukungan program skala nasional, pasar ekspor yang mulai terbuka, serta semakin solidnya kelembagaan petani, Kabupaten Magelang menargetkan peningkatan daya saing kopi hingga mampu menjadi brand unggulan Jawa Tengah di pasar internasional. 

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan menjelaskan, Kabupaten Magelang telah berkembang menjadi salah satu penghasil kopi unggulan di Jawa Tengah dengan dua varietas dominan: Robusta dan Arabika.

"Saat ini, total lahan kopi mencapai lebih dari 3.000 hektare, terdiri dari 2.136 hektare Robusta dengan produksi 2.006 ton/tahun," ujar Romza.

875 hektare Arabika dengan produksi 112 ton/tahun. Robusta banyak ditanam di Kecamatan Grabag, Windusari, Tempuran, Borobudur, hingga Srumbung. Sedangkan Arabika tumbuh optimal di dataran tinggi lebih dari 1.000 mdpl seperti Ngablak, Pakis, dan Sawangan.

"Kecamatan Grabag menjadi sentra terbesar dengan luas tanam mencapai 1.480 hektare dan produksi 1.743 ton per tahun. Potensinya luar biasa, dan ekspor ini menjadi bukti kualitasnya diakui dunia," kata Romza.

Ekspor perdana ini selaras dengan program The Development of Integrated Farming System in Upland Areas (UPLAND) Komoditas Kopi Tahun 2025-2026, yang menetapkan Grabag sebagai lokasi prioritas. Program ini dikembangkan pada area seluas 800 hektare dengan dukungan anggaran Rp18,96 miliar. UPLAND melibatkan 27 kelompok tani dari 1.732 petani di delapan desa penerima manfaat.

Bantuan diberikan berupa sarana produksi, alat panen dan pengolahan, solar dryer, mesin pulper, mesin huller, kendaraan operasional, hingga pelatihan barista. Selain itu, petani juga memperoleh akses microfinance hingga Rp3,75 miliar, dengan penyaluran awal Rp1,075 miliar.

Sebagai bentuk penguatan tata niaga, dibentuk kelembagaan koperasi bernama Koperasi Produsen Lereng Kelir, yang menjadi mitra utama petani dalam menjaga mutu, penyerapan hasil panen, hingga akses pemasaran ekspor.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar