PWI Gelar Pelatihan, Hadirkan 4 Narsum Jurnalistik, Fotografi Dan Pariwisata

Dilihat 1575 kali
Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang, Slamet Ahmad Husein menyampaikan materi dalam Pelatihan Jurnalistik PWI Kabupaten Magelang.

BERITAMAGELANG.ID - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Magelang menggelar Pelatihan Jurnalistik bertema Optimalisasi Jelajah Magelang.


Kegiatan dilaksanakan selama dua hari Rabu (9/6/2021) dan Kamis (10/6/2021) di Joglo Mbah Sidik, Dusun Jambean Kidul, Desa  Rambeanak Mungkid Magelang.


Pelatihan menghadirkan narasumber Sekretaris PWI Provinsi Jawa Tengah, Iwan Kelana, dengan materi Jurnalisme Wisata. Praktisi Fotografi, Muhammad Nur Eva, dengan materi Teknik Fotografi Wisata. Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang, Slamet Ahmad Husein dengan materi Potensi Wisata Magelang. Dan Pelaku Wisata Magelang, Hani Sutrisno Owner Desa Bahasa Borobudur, dengan materi Motivasi dan Pengalaman Promosi Wisata.


Ketua PWI Kabupaten Magelang, Bagyo Harsono, mengatakan, kegiatan tersebut diikuti pengelola daerah tujuan wisata (DTW), UMKM dan pegiat wisata.


"Melalui ilmu jurnalistik setidaknya dapat membantu dalam teknik mempromosikan mengoptimalisasi sektor pariwisata dan UMKM," ucap Bagyo.


Kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan Protokol Kesehatan, peserta wajib memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak serta tidak berkerumun.


Dalam kesempatan tersebut, Pelaku Wisata Magelang, Hani Sutrisno Owner Desa Bahasa Borobudur, menyampaikan motivasi bertahan di tengah masa pandemi Covid-19.


"Kita tidak mengurangi karyawan itu sudah bagus, dengan tetap mencari peluang dan memberikan bonus karyawan yang dapat memacu karyawan bekerja dengan kreatif dan maksimal. Serta servis terhadap pelanggan harus diutamakan, tidak perlu mengambil untung besar yang penting kerjasama rutin berlanjut," papar Hani.


Sementara, Praktisi Fotografi, Muhammad Nur Eva, menyampaikan, foto promosi wisata, terkait dengan kuliner, tempat wisata, serta keadaan alam.


"Untuk kuliner dikombinasikan dengan background yang keren, semisal suasana alam atau gunung.


Selain itu hati-hati menggunakan filter, karena beresiko menghilangkan detail foto. Lebih baik diedit manual saja," terang Nur Eva.


Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang, Slamet Ahmad Husein,  menyampaikan Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten Magelang, yang terbagi dalam delapan wilayah. Mulai dari kawasan Gunung Sumbing, Merapi, Merbabu, Borobudur, dan kawasan lainnyam


Dengan pilihan wisata terbagi dalam wisata adventure, wisata budaya (religi), wisata buatan, dan Desa Wisata.


"Jika jalan tol sudah jadi, diperkirakan 24 juta per tahun wisata masuk ke Kabupaten Magelang, tidak mungkin semuanya akan masuk ke Kawasan Borobudur saja. 


Maka harus dipecah ke delapan penjuru mata angin diwilayah Kabupaten Magelang, yang tidak kalah menarik," ungkap Husein.


Narasumber terakhir, Sekretaris PWI Provinsi Jawa Tengah, Iwan Kelana, menyampaikan, jurnalistik sangat berpengaruh terhadap pariwisata.


Terlebih dalam pemberitaan bencana alam, bila salah penafsiran akan membuat wisata didaerah tersebut menjadi terdampak, misal Gunung Merapi meletus setiap hari diberitakan maka akan berdampak buruk dengan pariwisata, tanpa meninggalkan etika jurnalistik. 


“Endingnya harus memberikan solusi, karena tujuan jurnalistik adalah sumber informasi yang dapat menyejahterakan masyarakat.


Ketika menulis sesuatu bertindaklah sesuai dengan etika jurnalistik sampaikan sesuai dengan fakta. Jurnalisme harus ramah pariwisata," tandasnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar