Raut Bahagia Embah-Embah Usai Menamatkan Studi Di Sekolah Lansia

Dilihat 929 kali
Mbah Kasno, saat wisuda menerima sertifikat kelulusan dari Kepala Dinsos PPKB PPA Bela Pinarsi SH MM

BERITAMAGELANG.ID-MBAH Kasno (86) tahun tampak gembira saat mengikuti acara wisuda sekolah Lansia yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Magelang. Acara wisuda itu dipimpin oleh Kepala Dinsos PPKB PPPA, Bela Pinarsi SM MM di nDalem Beong Desa Kembanglimus Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang pada Kamis, 30 November 2023.


Saat wisuda Mbah Kasno merupakan peserta tertua bersama dengan Mbah Kasirah yang sama-sama berusia 86 tahun. Bedanya, Mbah Kasno berasal dari Sekolah Lansia Sehat Waras  Desa Polengan Kecamatan Srumbung. Sedangkan Mbah Kasirah dari Sekolah Ngesti Rahayu Desa Sangen Kecamatan Kajoran.


Jumlah siswa-siswi yang diwisuda pada hari itu, ada 70 orang. Semuanya, embah-embah kakung dan putri. Rinciannya, 40 orang dari Sekolah Lansia Sehat Waras Desa Polengan Kecamatan Srumbung dan  30 orang dari Sekolah Lansia Ngesti Rahayu Desa Sangen Kecamatan Kajoran.


Tentu saja mata pelajaran bagi para sesepuh tidak seperti sekolah pada umumnya. seperti pelajaran bahasa Inggris, matematika, fisika. kimia dan sebagainya yang bikin para sesepuh menjadi pusing.


Pelajaran yang diberikan merupakan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan agar tetap sehat, terampil dan mandiri saat memasuki usia lansia.


Para sesepuh itu dibekali dengan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku lansia tentang kesehatan fisik mental kehidupan sosial, ekonomi dan ligkungan yang mendukung kehidupan mereka.


Pembelajaran di sekolah lansiapun dilaksanakan hanya selama 2 bulan dengan 8 kali pertemuan saja. Pembelajaran dimulai Bulan Agustus 2023 dan berakhir pada akhir Bulan September 2023 serta diwisuda di akhir bulan November 2023.


Kepala Dinsos PPKB PPPA, Bela Pinarsi SH. MM. mengemukakan Sekolah Lansia, sesungguhnya merupakan aksi nyata Pemerintah mewujudkan lansia berdaya nan tangguh. "Indonesia mendekati angka yang menuju era penduduk menua (ageing population) karena jumlah penduduk lansia hampir menembus angka 10 persen dan pada Tahun 2045 jumlah lansia di Indonesia diperkirakan mencapai seperlima dari total penduduk," ungkapnya. 


Pertumbuhan penduduk lansia ini berbanding terbalik dengan pertumbuhan balita yang semakin menurun.


Peningkatan Penduduk lansia seiring kemajuan di bidang kesehatan yang dilakukan Pemerintah Indonesia ditandai dengan meningkatnya angka harapan hidup dan menurunnya angka kematian. Pertumbuhan jumlah penduduk lansia dapat menjadi potensi untuk pembangunan.


Proses meningkatnya jumlah lansia menjadi tantangan khusus karena terjadi pada situasi tingkat pendapatan yang relative rendah. Berkenaan dengan situasi tersebut, dikembangkan kebijakan agar lansia ,tidak menjadi beban, baik dalam keluarga maupun masyarakat tetapi dapat menggali potensinya.


Pembentukan Sekolah Lansia di Bina Keluarga Lansia (BKL) diharapkan dapat menjadi tempat pembelajaran bagi lansia, agar tetap tangguh, potensial dan mandiri.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar