Super Moon Festival Digelar di Omah Mbudur

Dilihat 1484 kali
Eko Sunyoto, Koordinator acara Super Moon Festival

BERITAMAGELANG.ID - Pagelaran seni budaya bertajuk Super Moon Festival kembali diadakan kedua kalinya, Sabtu (11/12). Kegiatan kali ini digelar di Omah Mbudur, Jowahan Wanurejo Borobudur secara daring atau virtual.


“Alhamdulillah kami kembali diberikan fasilitas oleh Disporapar Provinsi Jawa Tengah di tahun ini. Sehingga Super Moon Festival dapat terselenggara untuk yang kedua kalinya," kata Eko Sunyoto, koordinator acara Super Moon Festival 2021.


Kegiatan tersebut merupakan salah satu dari banyak kegiatan budaya di Kabupaten Magelang yang tetap tangguh dan tumbuh memperlihatkan eksistensinya di tengah pandemi.


“Kami mencoba untuk memberikan ruang dan kebebasan berekspresi generasi berikutnya untuk membuat Kabupaten Magelang ini sarat akan nilai-nilai budaya, namun terkemas secara modern dan kekinian," harapnya.


Menurutnya, pelestarian seni budaya bukan merupakan sebuah perintah, namun hal tersebut adalah kewajiban yang harus dilakukan sesuai dengan perkembangan peradaban yang ada. Eko yang juga pemilik Sanggar Kinara-Kinari berharap, pelestarian seni budaya dapat berjalan lebih dinamis.


“Terima kasih untuk semua pihak, terutama Omah Mbudur yang selalu menjadi wadah kami, Pondok Tingal yang menjadi tempat kami latihan juga rekan pariwisata Pesona Magelang yang selalu memberikan semangat untuk kami agar tetap berada di jalur seni budaya," ungkapnya.


Eko menjelaskan Super Moon Festival tersebut digelar dengan menampilkan pertunjukan seni dari berbagai jenis baik itu dari Sanggar Kinara-kinari maupun komunitas yang lain.


Gunawan Andi Prihananta, Kabid Pemasaran dan Kelembagaan pada Disparpora Kabupaten Magelang menyampaikan kegiatan Super Moon Festival memberikan berbagai macam makna dari sisi filosofi, manfaat maupun dari sisi pengembangan seni budaya. Hal tersebut menurutnya sejalan dengan program Disparpora yaitu pengembangan pariwisata berbasis budaya.


“Super Moon atau kalau orang Jawa menyebutnya padhang bulan, ketika bulan berada di posisi terbaiknya untuk dilihat, ini sudah sejak zaman nenek moyang selalu menghadirkan inspirasi yang luar biasa dalam hal apapun terutama seni budaya. Buktinya sudah banyak sekali karya-karya seni yang terinspirasi dari padhang bulan," kata Andi.


Dirinya menginginkan kegiatan seperti ini menjadi inspirasi bahkan peluang wisata yang bisa digarap dan dikemas menjadi sebuah paket-paket wisata. Dan hal tersebut menurut Andi harus dilakukan secara bersama-sama dan saling mendukung.


“Semoga nantinya kegiatan Super Moon Festival tidak hanya berhenti di sini namun akan memberikan inspirasi ke depan untuk mewujudkan dunia pariwisata yang berbasis budaya," harap Andi.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar