Hari Statistik Nasional: Dengan Data, Tingkatkan Prestasi Bangsa

Dilihat 2321 kali
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Magelang, Ir. Sri Wiyadi, MM., paparkan Ekspos Data Strategis Dalam Rangka Hari Statistik Nasional (HSN) 2018 di Gedung BPS setempat, Kamis (26/09).

BERITAMAGELANG.ID - Selama periode 2011 sampai dengan 2017, rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Magelang lebih tinggi dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah bahkan tingkat nasional.

"Rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,39 persen; Jawa Tengah 5,29 persen; sementara Kabupaten Magelang 5,49 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Magelang, Ir. Sri Wiyadi, MM., dalam paparannya tentang Ekspos Data Strategis Dalam Rangka Hari Statistik Nasional (HSN) 2018 di Gedung BPS setempat, Kamis (27/09).

Sementara beberapa lapangan usaha pun tumbuh di atas angka 7%, dengan didominasi bidang Informasi dan Komunikasi.

"Namun demikian, pertanian lah yang berkontribusi terbesar pada struktur ekonomi, padahal hanya memberikan andil pertumbuhan paling sedikit," ungkapnya.

Dari sisi Inflasi Tahunan Kabupaten Magelang selama kurun waktu 2014 sampai dengan 2018 dinilai cukup terkendali karena berada pada kisaran di bawah 4%. Namun sempat mengalami peningkatan pada 2014 karena adanya penghentian subsidi bahan bakar minyak (BBM). Pada periode Januari - Agustus 2018, inflasi Kabupaten Magelang hanya sebesar 1,65%.

"Kalau kita coba melihat angka itu, kita nggak begitu khawatir tentang berita bombastis dolar naik, rupiah jatuh, kemudian kita susah beli barang. Justru tidak, harga kebutuhan pokok pun tidak mengalami kenaikan, malah penurunan. Kalau suatu negara nggak pernah mengalami inflasi, justru kurang menarik untuk (lokasi) berinvestasi," bebernya.

Data BPS melaporkan, presentase kemiskinan di wilayah Kabupaten Magelang pada 2017 sebesar 12,42%. Angka ini lebih rendah dibanding kabupaten lain di Jawa Tengah, berbeda dengan di perkotaan yang lebih rendah angka kemiskinannya.

"Target kita di 2017 angka kemiskinan hanya 9 koma sekian persen. Namun, garis kemiskinan Magelang masih sangat rendah dibanding Jawa Tengah. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Magelang pun dari 2011 cenderung turun persentasenya," imbuh Wiyadi.

Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Magelang hanya 2,44%, termasuk rendah dibandingkan kota dan kabupaten lain se-Jawa Tengah, dengan angka tertinggi di Kota Tegal yang mencapai 8,19%.

"Sebagian besar penduduk Kabupaten Magelang bekerja di sektor pertanian 34,52%; industri pengolahan 18,12%; perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel 21,34%; jasa kemasyarakatan 12,90%; dan lainnya 13,12%," jelasnya.

Pada 2017, angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Magelang tumbuh 0,80%, lebih tinggi dari Jawa Tengah 0,77% tetapi lebih rendah dari nasional 0,90%. Rata-rata pertumbuhannya tiap tahun mencapai 1,12% melampaui Jawa Tengah 0,93% dan nasional 0,89%.

"Data statistik merupakan salah satu faktor utama dalam penyusunan dan penentu arah kebijakan. Data yang berkualitas dapat dijadikan ukuran kriteria keberhasilan kinerja pembangunan. Arah kebijakan adalah terwujudnya Kabupaten Magelang yang semakin Semanah (Sejahtera, Maju dan Amanah)," pungkasnya.

Hari Statistik Nasional diperingati setiap 26 September, dan tahun ini mengangkat tema 'Dengan Data, Tingkatkan Prestasi Bangsa'.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar