BERITAMAGELANG.ID - Wakil Bupati Magelang Edy Cahyana, SE dilantik bersama Bupati Magelang Zaenal Arifin, SIP pada 29 Januari 2019 untuk masa jabatan 2019-2024.
Lahir di Desa Kaliabu, Salaman Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada 10 Maret 1964, Edy Cahyana, putra keenam dari delapan bersaudara pasangan Muh Supardi, dan Muntamah ini pernah menjadi anggota DPRD fraksi PKB Kabupaten Magelang periode 1994-2004.
Di antara kesibukannya, suami dari Aslimah ini juga selalu menyempatkan diri mengisi waktu dengan ketiga anaknya Miken Sari Nastiti, Muhammad Riyo Prananda dan Natania Berlian.
Bersekolah di SD dan SMP di wilayah Tempuran, Edy yang bercita-cita menjadi Anggota TNI menamatkan SMA di Kota Magelang.
"Anak ndeso saya, Ibu saya aktivis dan bapak saya pedagang. Saya melanjutkan usaha orang tua kayu ekspor ke Asia Timur (Cina) kemudian baru kuliah di UMM Fakultas Ekonomi, supaya usaha saya berkembang," kenang Edy.
Terkait program prioritas di awal masa jabatannya, Edy mengungkapkan akan berupaya mewujudkan pelayanan publik berkualitas melalui konsolidasi internal. Hal itu untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Magelang.
"Pertama konsolidasi ke dalam, kita di dalam kurang solid, ego sektoralnya masih tinggi, tentunya sambil menyusun RJPMD," kata Edy saat ditemui Berita Magelang di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Kebijakan birokrasi itu, menurut politikus dari PKB ini akan diwujudkan dalam lima tahun ke depan melalui sinergi bersama Bupati Magelang Zaenal Arifin, SIP.
"Bupati punya pengalaman, saya punya kecepatan, saya harap bisa berkolaborasi sehingga timing (waktu) itu menjadi sesuatu yang sangat penting," lanjut ayah tiga anak ini.
Berlatar belakang pengusaha kayu ekspor, Edy mengaku optimis dapat merubah birokrasi pelayanan publik menjadi lebih baik, transparan dan fleksibel.
"Dalam perusahaan milik sendiri, otoriter bisa saja saya terapkan, tapi saya demokratis karena bisa saling koreksi untuk kemajuan. Kini tinggal menyesuaikan, kalo Pebisnis kecepatan dan ketepatan menjadi yang utama, sementara di birokrasi banyak lika-liku. Kita akan mengubah itu, agar mengambil keputusan lebih cepat," ungkapnya.
Bukan tanpa alasan, langkah mengubah birokrasi itu dirasa sangat penting karena berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat.
"Langkahnya, kita sudah menyamakan persepsi, sambil mengukur SDM dan kompetensinya. Penempatannya sesuai tidak, jika dibutuhkan dilakukan penyegaran sesuai dengan kompetensi yang dimiliki," tegasnya.
Selain memprioritaskan birokrasi, fokus program ke depan adalah pengembangan wisata berbasis masyarakat.
"Kita terkendala mengelola Borobudur sesuai Kepres. Bupati itu kewenangannya sangat kecil, hanya saja kita bisa membuat bagaimana menarik wisatawan ke Magelang dari pariwisata yang lain. Itu yang belum tergarap.
Pemkab Magelang juga akan segera membangun Islamic Center di Kawasan Kota Mungkid sebagai upaya menarik minat wisatawan agar singgah lebih lama lagi di Kabupaten Magelang," terangnya.
Kepada Berita Magelang, Edy mengungkapkan harapannya untuk Kabupaten Magelang lebih baik dan sejahtera dengan dukungan masyarakat.
"Saya berharap, pada lima tahun ke depan, mudah-mudahan, ada kombinasi kuat, solid dengan membuka peluang peran serta masyaraakat dalam membangun Magelang.
Dengan peran serta masyarakat pembangunan di Magelang akan lebih cepat, ada peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Magelang," harapnya.
1 Komentar