Umat Buddha dari Berbagai Daerah Ikuti Kirab Waisak di Borobudur

Dilihat 394 kali
Kirab Waisak 2568 BE/2024 dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur.

BERITAMAGELANG.ID - Puluhan umat Buddha dari berbagai penjuru tanah air, mengikuti prosesi atau kirab Waisak 2568 BE/2024 dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur sejauh 3,5 km. Kirab diadakan menjelang detik-detik Waisak pada pukul 20.52.42 WIB.


Umat yang mayoritas mengenakan baju nuansa putih, berjalan dengan membawa bunga sedap malam. Kirab diawali dengan penampilan marching band Sekolah Dharma Widya binaan Dewan Kehormatan DPP Walubi YM Bhiku Wongsin Labhiko Mahatera. Sebelum berangkat, umat lebih dahulu membaca paritta, mantra dan sutra di altar utama Candi Mendut.


Sepanjang perjalanan kirab, umat dan para bhikkhu berinteraksi dengan warga yang menyaksikan. Mereka ada yang memberi permen dan minuman. Bahkan warga sangat antusias tatkala bhikkhu yang membawa air berkah, menciprat-cipratkan ke arah warga di sepanjang jalan.


Perjalanan spiritual yang melintasi sungai Elo dan Progo ini, melambangkan perjalanan spiritual sang Buddha Gautama saat mencari jalan keluar dari dukkha menuju pencerahan agung. 


Dalam prosesi waisak ini, dibawa simbol-simbol Buddhis seperti relik Buddha, Roda Dharma, pataka, api dharma, air berkah, dan berbagai sarana puja. Terlihat pula muda-mudi Buddha mengenakan pakaian adat nusantara, kesenian daerah, gunungan hasil bumi dan berbagai kendaraan hias.


Koordinator Prosesi Kirab Waisak 2568 BE/2024, Winarni Harsono mengatakan, melalui prosesi Waisak nasional, diharapkan dapat memperkuat semangat dan kesatuan umat Buddha di Indonesia.


"Serta sebagai wujud penghormatan terhadap ajaran Buddha dan sejarah perkembangan agama Buddha di Nusantara," ujarnya.


Setiba di Candi Borobudur, umat kemudian melakukan persembahan uja di altar Utama, sebelum melakukan ritual peribadatan detik-detik Waisak. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar