Wisatawan Berharap Destinasi Bendungan Ancol Sungai Progo Segera Dibuka

Dilihat 51 kali
Animo wisatawan yang datang ke Bendungan Ancol Sungai Progo sangat besar, terutama hari Sabtu - Minggu dan libur nasional.

BERITAMAGELANG.ID - Revitalisasi bendungan Ancol di aliran Kali Progo yang membelah wilayah Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sudah selesai sejak akhir 2024. Namun, hingga kini belum juga diresmikan atau dibuka untuk wisatawan. Padahal setiap hari Minggu, atau tanggal merah, banyak warga yang berkunjung, namun mereka terpaksa harus kembali, karena pintu masuk terkunci.


"Nggak bisa masuk, karena semua akses pintu masuk dikunci," ujar Syukur (50) wisatawan asal Kabupaten Temanggung yang datang dengan rombongan, Minggu (14/9).


Bendungan Ancol setelah direvitalisasi, kondisinya semakin bagus dan menarik. Bangunan gapura di pintu masuk begitu indah, identik dengan bangunan candi. Setelah masuk kawasan, terasa sejuk oleh angin yang menerpa, dan terdengar suara gemuruh air sungai yang mengalir deras melewati bendungan untuk mengalirkan air ke Selokan Mataram.


Masyarakat di sekitar Bendungan Ancol di wilayah Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, berharap pemerintah segera membuka atau meresmikan pembangunan Bendung Karangtalun atau biasa disebut Bendungan Ancol di aliran Sungai Progo menjadi destinasi wisata baru. Sehingga bermanfaat terhadap pertumbuhan ekonomi warga, terutama pedagang dan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang menggelar dagangan di sekitar bendungan Ancol.


Warga Desa Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Nuryanto mengatakan, awalnya diagendakan Desember 2024 dibuka, namun hingga September 2025 ini, belum ada tanda-tanda diresmikan. Padahal banyak wisatawan yang datang terutama hari Sabtu dan Minggu, karena ditutup banyak wisatawan yang 'kecelik' atau putar balik.


Menurut Nuryanto, pihaknya bersama pemerintah desa Karangtalun, pernah diundang ke kantor Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) di Yogyakarta, terkait dengan pengelolaan kawasan Ancol sebagai destinasi wisata, namun belum ada titik temu.


"Kami berharap, kawasan bendungan Ancol segera dibuka, agar tidak rusak dan mangkrak, karena tidak ada yang mengelola," ujarnya.


Kawasan Bendungan Ancol tersebut, sudah banyak dikunjungi wisatawan domestik untuk menyaksikan luapan sungai yang menjadi pusat aliran yang memecah arus udara untuk dialirkan ke selokan Mataram Yogyakarta. Karena kawasan belum dibuka, wisatawan yang menggunakan kendaraan roda empat kesulitan untuk parkir karena pintu gerbang masih tertutup pagar besi.


Bendungan Ancol terletak di perbatasan antara Magelang, Jawa Tengah dan Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan ini merupakan salah satu bendungan tertua di Indonesia karena dibangun pada 1909. Pada 2024 dilakukan revitalisasi kawasan Bendungan Ancol di aliran Kali Progo oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO).


Bendungan Ancol di Sungai Progo membelah wilayah Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, dengan Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo DI Yogyakarta. Bendungan yang ramai dikunjungi wisatawan domestik, terutama anak-anak sekolah dan masyarakat.


Bendungan Sungai Progo yang di atasnya jembatan penghubung dua wilayah provinsi Jawa Tengan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta itu, kini semakin indah dan menarik setelah dilakukan revitalisasi. Bantaran sungai baik di wilayah Desa Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, dengan wilayah Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta, disulap menjadi taman yang indah dan menarik. Selain ada beberapa bangunan, seperti gapura yang identik seperti bangunan candi sebagai pintu masuk, di dalamnya terdapat gazebo maupun panggung pertunjukan.


Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Magelang, David Rudiyanto mengatakan, selesainya revitalisasi bendungan Ancol di aliran Kali Progo yang membelah wilayah Jateng dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sepenuhnya menjadi wewenang pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) di Yogyakarta untuk membuka atau meresmikan atas selesainya pembangunan.


"Hanya saja, tingginya animo wisatawan yang datang ke Bendungan Ancol sebagai  destinasi wisata, maka lebih tepat jika pengelolaanya diserahkan pemerintah desa  melalui badan usaha milik desa (Bumdes) untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, sehingga bisa membuka peluang bagi UMKM," kata David Rudiyanto di Kota Mungkid, Selasa (16/9).

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar