ANBK Jenjang SMP Kecamatan Ngablak Gunakan Pengawas Sistem Silang

Dilihat 42 kali

BERITAMAGELANG.ID - Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) jenjang SMP/MTs di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang dilaksanakan dua hari pada Senin (25/8) dan Selasa (26/8). Hari pertama pelaksanaan ANBK dengan mata pelajaran literasi dan survey karakter berjalan lancar tanpa kendala, baik dari sisi teknis maupun kehadiran siswa. 


“Hari pertama tidak ada laporan kendala dari sekolah", kata Veronika Widaryanti, Kepala SMP Pendowo Ngablak Kabupaten Magelang.


Begitu juga  pelaksanaan hari kedua dengan mata pelajaran numerasi dan survey lingkungan belajar dapat berjalan dengan lancar dan aman.  Namun, tidak semua sekolah bisa melaksanakan ANBK dalam satu sesi. 


“Ada yang harus dua sesi atau lebih karena menyesuaikan sarana dan prasarana,” tambahnya.


Terdapat lima Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Ngablak yang menyelenggarakan ANBK, yaitu SMPN 1 Ngablak, SMPN 2 Ngablak, SMPN 3 Satap Ngablak, SMP Pendowo Ngablak, dan MTsN Ngablak.


Total siswa kelas 8 yang menjadi peserta  ANBK tahun 2025 di Kecamatan Ngablak berjumlah 225 dari lima sekolah, baik negeri maupun swasta. Peserta ANBK tersebut merupakan sampling utama dan cadangan ANBK di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.


Kepala SMPN 3 Satap Ngablak Bambang Sutadi menyampaikan ANBK di SMPN 3 Satap Ngablak diikuti 45 siswa utama dan lima siswa cadangan yang ditentukan secara acak. Penetapan nama-nama peserta dilakukan sejak 28 Juli 2025.


"Alhamdulillah, pelaksanaan hari pertama berjalan lancar. Semua siswa utama hadir, tidak ada yang absen,” ungkap Bambang Sutadi. 


SMPN 3 Satap Ngablak melaksanakan ANBK dalam dua sesi, semuanya berbasis komputer.


Suti Aton, seorang pengawas yang bertugas di SMPN 3 Satap Ngablak mengatakan untuk memastikan jalannya ANBK tanpa hambatan, sekolah menunjuk proktor berpengalaman serta melibatkan pengawas silang yang berasal dari sekolah lain. 


“Kehadiran pengawas silang ini penting untuk menjamin objektivitas, transparansi, sekaligus menumbuhkan budaya integritas dalam asesmen nasional," tutur Suti Aton.


Suharyanti, Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Ngablak mengatakan tantangan teknis pelaksanaan ANBK tetap menjadi perhatian utama, salah satunya risiko pemadaman listrik. Untuk mengantisipasi hal itu, Korwil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Ngablak bekerja sama dengan PLN Ngablak. 


“Komunikasi intens dilakukan jauh-jauh hari agar pelaksanaan asesmen di kecamatan Ngablak tidak terganggu," kata Suharyanti.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar