Antisipasi Kemarau, Distan Pangan Bagikan Ratusan Alat Pertanian

Dilihat 1076 kali

BERITAMAGELANG.ID - Mewaspadai ancaman musim kemarau, Dinas Pertanian dan Pangan (Distan Pangan) Kabupaten Magelang menyalurkan bantuan ratusan unit alat pertanian dan pompa air ke petani serta menambah area tanaman padi organik di lereng-lereng pegunungan.

 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan pertanian di wilayahnya menjadi salah satu sektor unggulan yang terus tumbuh, bahkan mampu menjadi daerah penyangga pangan di Jawa Tengah dan nasional.


Pemerintah Kabupaten Magelang bersama stakeholder terkait juga selalu berupaya agar ketersediaan pangan bisa tercukupi, bahkan surplus salah satunya melakukan kegiatan menanam padi organik bersama di Dusun Bengan Lor Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang, Rabu (15/5/2024).

 

Menurutnya, kegiatan tanam padi organik, sekaligus penyerahan bantuan pompa air ini sebagai wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Magelang terhadap peningkatan kesejahteraan petani, guna mendorong percepatan tanam dan peningkatan produksi khususnya padi. Baik di lokasi sawah irigasi yang kekurangan air, maupun lokasi sawah tadah hujan, sehingga sawah bisa segera diolah dan ditanami.

 

Seperti diketahui, lanjut Nanda, pangan menjadi kebutuhan dasar manusia, utamanya yang mengandung nutrisi, gizi, protein dan vitamin, yang sangat dibutuhkan setiap individu.

 

"Karena dengan pangan yang baik akan bisa tercipta manusia yang berkualitas, sehingga bisa berkontribusi yang maksimal dalam pembangunan," ungkap Nanda.

 

Dalam kesempatan tersebut secara simbolis juga diserahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) sebanyak 40 unit pompa air, brigada dinas 14 unit, brigada Kodim 9 unit, cultivator 23 unit, dan alat angkut paska panen roda tiga sebanyak 18 unit. Jumlah keseluruhan sebanyak 104 unit yang dibagikan itu bersumber dari APBN dan DBHCT.

 

Kepala Distan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan menjelaskan tujuan pertanian organik, adalah untuk meningkatkan produktivitas lahan dan mencegah degradasi lahan, juga meningkatkan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas dan mengurangi pencemaran lingkungan.

 

Sedangkan untuk menambah produksi padi organik khususnya memasuki musim kemarau, Distan Pangan Kabupaten Magelang terus melakukan Penambahan Areal Tanam (PAT) di sejumlah kecamatan yang berada di tiga kawasan lereng gunung seluas 2.000 ha lebih.

 

Bantuan alat sistem pertanian upland tahun 2024 ini menurut Romza untuk mempercepat pengembangan padi organik di tiga kawasan Kabupaten Magelang. Lereng pegunungan seluas 2.000 ha meliputi Gunung Merapi 636 ha di Kecamatan Sawangan, Merbabu 626 ha di Kecamatan Grabag, Gunung Sumbing 738 ha di Kecamatan Bandongan Kaliangkrik dan Tempuran.

 

"Itu melibatkan 33 desa 98 kelompok tani (Gapoktan) 3 koperasi beranggotakan 5.320 petani," jelas Romza.

 

Diungkapkan Romza, pola tanam padi organik kali ini adalah jajar legowo menggunakan pupuk cair hasil inovasi kelompok tani lokal Magelang. Kegiatan upland ini bersumber dari dana ABPD sebesar Rp73 milyar lebih selama kurun waktu 2021-2024. Adapun pertanian padi organik diawali 2011 di desa Tirtosari Kecamatan Sawangan seluas 2,4 ha yang terverifikasi dan kini berkembang signifikan mencapai 167,16 ha tersebar di kawasan upland.

 

Sedangkan untuk tujuan penyediaan pompa air adalah untuk meningkatkan ketersediaan air irigasi melalui pompanisasi, meningkatan penambahan areal tanam padi untuk tujuan hasil yang berkualitas.


"Pengadaan alat dan mesin pertanian, adalah untuk meningkatkan efisiensi kerja, intensitas pertanaman dan penurunan biaya produksi serta meningkatkan nilai tambah petani, mengurangi permasalahan ketersediaan tenaga kerja dengan melibatkan kaum muda untuk terjun di bidang pertanian," ungkapnya.

 

Untuk diketahui, bantuan pompa air kali ini merupakan program kerja sama Kementrian Pertanian dan TNI untuk meningkatkan produksi padi khususnya di sawah tadah hujan. Untuk saat ini Kodim 0705 Magelang melakukan pendampingan terhadap 5.000 ha lebih sawah tadah hujan dengan menyesuaikan tipologi daerah tersebut.



Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar