BNN Kabupaten Magelang Gelar Evaluasi Desa Bersinar di Mertoyudan

Dilihat 38 kali

BERITAMAGELANG.ID - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Magelang bersama unsur masyarakat Desa Mertoyudan menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pelaksanaan Intervensi Sumber Daya Pembangunan dalam program Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar).


Kegiatan berlangsung di Aula Kecamatan Mertoyudan, Rabu (30/10), diikuti oleh sekitar 30 orang relawan dan dihadiri langsung oleh Camat Mertoyudan, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Magelang, serta Kepala Desa Mertoyudan selaku narasumber.


Kepala BNN Kabupaten Magelang, Rachmat Kurniawan menegaskan pentingnya kegiatan evaluasi ini sebagai sarana refleksi dan peningkatan kinerja seluruh unsur pelaksana program P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) di tingkat desa.


"Melalui kegiatan ini kita bersama-sama mengidentifikasi keberhasilan, mencermati tantangan, dan merumuskan solusi terbaik agar Desa Mertoyudan menjadi contoh desa bersih narkoba yang dapat menginspirasi wilayah lain di Kabupaten Magelang, bahkan di Kabupaten Purworejo dan Kota Magelang," ujar Rachmat.


Kepala Desa Mertoyudan, Eko Sungkono dalam pemaparannya menyampaikan sejumlah capaian pelaksanaan kegiatan Desa Bersinar sepanjang tahun 2025.


"Berbagai kegiatan P4GN telah kami laksanakan, antara lain sosialisasi bahaya narkoba, tes urine, donor darah, hingga lomba poster yang melibatkan seluruh unsur masyarakat Desa Mertoyudan," jelasnya.


BNN Kabupaten Magelang berharap program Desa Bersinar tidak berhenti pada satu periode pelaksanaan saja, melainkan dapat berjalan secara berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya.
Para Relawan Anti Narkoba di Desa Mertoyudan juga diharapkan terus berperan aktif mendorong masyarakat untuk mandiri dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba.


"Kemandirian masyarakat adalah kunci utama keberhasilan program Desa Bersinar. Dengan sinergi semua pihak, kita optimistis Mertoyudan akan menjadi desa tangguh dan bersih dari narkoba," pungkas Rachmat.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar