Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementrian PUPR) RI akan segera membangun jalan bebas hambatan/tol Yogyakarta - Bawen. Menurut rencana, pembangunan dimulai pada 2018 dan akan resmi beroperasi pada 2020.
Terkait hal tersebut, Wakil Bupati Magelang HM. Zaenal Arifin menyampaikan tanggapannya.
"Yang pertama saya juga sangat mendukung dan juga apresiasi. Tadi ketika rencana jalan tol itu tadi disampaikan dari KPPIP itu, dengan adanya jalan tol yang menyambungkan antara Jogja sampe Bawen itu kan nantinya akan meningkatkan pariwisata, namun di Kabupaten Magelang itu sektor unggulannya kan tidak hanya pariwisata, ada UMKM, dan juga ada pertanian. Oleh karena itu kami harapkan agar nanti yang keduanya itu harus mendapatkan perhatian juga," ujar Wabup usai menghadiri acara Konsultasi Publik dalam rangka penyusunan AMDAL pembangunan jalan tol Yogyakarta â Bawen, yang diadakan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) RI di Rumah Makan Progosari, Mungkid, Magelang (04/12).
Harsono, Konsultan dari PT Karsa Buana menyampaikan, Konsultasi Publik ini bertujuan menginformasikan pada masyarakat mengenai rencana pembangunan tol ini, juga agar warga dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan rekomendasi kelayakan atau ketidaklayakan atas rencana yang berdampak penting terhadap lingkungan.
"Selain itu juga untuk memilih dan menentukan wakil masyarakat terkena dampak dalam Komisi Penilai AMDAL (KPA)," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Kepala Desa ditunjuk sebagai perwakilan warganya yang akan menyampaikan aspirasi atau masukan apapun terkait pembangunan jalan tol ini yang tergabung dalam Komisi Penilai AMDAL (KPA). Wakil Bupati berpesan pada para utusan yang mewakili warga, dalam hal ini Kepala Desa, agar dapat memberi masukan atau membawa aspirasi masyarakat supaya nanti desa-desa yang dilewati rute tol ini bisa memanfaatkan dengan baik.
"Dalam arti, bermanfaat bisa meningkatkan ekonomi, bisa meningkatkan sumber daya manusianya, maupun nanti bisa menumbuhkan simbol-simbol ekonomi baru dengan adanya jalan tol itu," harapnya.
Pembangunan jalan tol sepanjang 77 KM ini akan melewati delapan Kecamatan di wilayah Kabupaten Magelang, yakni Ngluwar, Muntilan, Mungkid, Borobudur, Candimulyo, Tegalrejo, Secang, Grabag.
Di Ngluwar, ada tujuh desa terdampak, yakni Bligo, Pakunden, Karang Talun, Ngluwar, Jamuskauman, Plosogede, dan Blongkeng. Muntilan meliputi Sriwedari, Sukorini, Congkrang, Adikarto, Tanjung. Mungkid mencakup Progowati, Mendut, Rambeanak, Paremono, Bumirejo, Ambartawang, Blondo, dan Senden. Di Kecamatan Borobudur, ada Wanurejo dan Borobudur. Candimulyo meliputi Tampirkulon, Podosoko, Tempak, Sidomulyo, dan Mejing. Tegalrejo mencakup Tampingan, Banyuurip, Purwosari, Glagahombo, dan Purwodadi. Di Secang ada Candiretno, Pancuranmas, Madusari, Candisari, Donorojo, dan Karangkajen. Adapun Grabag meliputi Kalikuto, Banyusari, Kartoharjo, Sidogede, Kalipucang, dan Losari.
Sebagai langkah awal, Pemerintah Kabupaten Magelang akan membentuk tim yang akan melibatkan LSM, para pemerhati lingkungan, juga SKPD terkait untuk mensosialisasikan juga pada masyarakat mengenai pembangunan jalan tol ini.
"Pemerintah itu ada, dan tugas pemerintah itu tidak lain adalah hanya dua sebetulnya, layani masyarakat, tingkatkan kesejahteraan masyarakat. Jangan sampai dengan adanya jalan tol justru masyarakat menjadi terpuruk secara ekonomi," tutup Wabup.
Konsultasi Publik ini menghadirkan Kasubdit Jalan Bebas Hambatan Direktorat Bina Marga Kementrian PUPR, Joedhi Roedhiantono, Indra Gautama dari KPPIP, dan dihadiri para perangkat desa, BPD termasuk Kades, Camat, SKPD terkait, juga perwakilan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi yang dilalui oleh jalur pembangunan jalan tol Yogyakarta â Bawen. - (daf)
0 Komentar