Di Tengah Pandemi, Harga Bawang Merah Tetap Stabil

Dilihat 1401 kali
Ketua Kelompok Tani Sri Rejeki Dusun Dakawu, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Sumar
BERITAMAGELANG.ID - Ketua Kelompok Tani Sri Rejeki Dusun Dakawu, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Sumar mengungkapkan harga bawang merah di daerahnya tetap stabil meski di tengah masa Pandemi Covid-19. Selain itu, menurutnya tanaman bawang merah juga memiliki waktu tanam yang lebih singkat, sehingga dirasa sangat efektif dan produktif.

"Meskipun pandemi, harga bawang merah itu tetap stabil kurang lebih Rp 18.000 per kilogramnya. Bawang merah sendiri waktu tanamnya cuma sebentar. Di sini rata-rata 73 hari sudah panen," ungkap Sumar, di sela acara panen raya bawang merah di Desa Banyusidi Pakis, Kabupaten Magelang, Selasa (9/3/2021).

Sumar mengungkapkan, Desa Banyusidi merupakan sentra terbaik penghasil bawang merah. Saat ini terdapat 5 hektare lahan yang telah digunakan untuk menanam bawang merah. Namun demikian ia bersama kelompok tani Sri Rejeki akan berupaya untuk memperluas lahan pertanian hingga 8 hektar.

Sementara saat menanam bawang merah, Sumar mengaku terkendala hama ulat. Namun demikian, hal tersebut tetap bisa dikendalikan dengan mudah. Selain bawang merah, kelompok tani Sri Rejeki juga menanam berbagai komoditas cabai diantaranya, cabai keriting dan cabai rawit merah.

"Kalau tanaman cabai di sini, kendalanya adalah virus kuning namun juga bisa kita kendalikan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Sumar menerangkan harga cabai sendiri juga sangat bervariasi diantaranya cabai keriting Rp 30 ribu per kilogram, cabai rawit merah Rp 76 ribu per kilogram.

Sumar mengatakan, peran serta pemerintah daerah Kabupaten Magelang selama ini dalam mensukseskan sektor pertanian di Desa Banyusidi sangat besar terutama keberhasilan hingga panen raya bawang merah tahun ini.

"Peran serta pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian dan Pangan sangat besar terutama dalam panen raya bawang merah saat ini," pungkas Sumar.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar