BERITAMAGELANG.ID - Tahun baru Imlek 2576 Kongzili jatuh pada 29 Januari 2025. Momen itu akan dirayakan warga Tionghoa di Klenteng Tua Hok An Kiong Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang.
Prosesi sebelum Imlek 2576 diawali membersihkan altar beserta patung para dewa atau Jhingdun. Hal itu sebagai wujud penghormatan kepada para leluhur.
Umat yang membersihkan patung-patung dewa sebelumnya mereka telah melakukan upacara penghormatan atas kenaikan para dewa ke surga.
Momen 'kosong' lima hari jelang Imlek itu dimanfaatkan umat untuk membersihkan patung-patung yang disembah. Sehingga saat para dewa turun dari kahyangan semua dalam kondisi bersih dan membuka ruang keberuntungan baru bagi setiap umat.
"Untuk Jhingdun itu supaya kita membersihkan diri dari kotor kotoran batin sehingga saat Imlek bersih," ungkap Pengurus Kelenteng Hok An Kiong Muntilan, Budi Raharjo, Sabtu (25/1/2025).
Lebih lanjut dijelaskan Budi, saat nanti para dewa turun, umat di Kelenteng tua Hok An Kiong Muntilan akan melakukan doa permohonan supaya hidup selamat dan dipermudah mencari rezeki.
Dijelaskan Budi, Imlek tahun ini menjadi tahun shio ular kayu yang dipercaya membawa energi positif bagi mereka yang memiliki shio tersebut. Shio ular melambangkan kebijaksanaan, dan kecerdasan. Hal itu diperkuat elemen kayu yang memperkuat karakter sifat kreatif, fleksibel dengan kemampuan mengendalikan diri dan pikiran.
"Tahun baru Imlek juga awal tahun 2025 jadi klop untuk kebaikan harapannya," tuturnya.
Budi mengatakan, terdapat ratusan patung (rupang) dewa dan dewi yang dibersihkan, termasuk altar utama tempat patung dewa bumi Khongco Hok Tik Kimcing. Patung dewa itu sudah ada sejak klenteng berdiri. Sedangkan patung dewa paling tua dibuat tahun 1871.
"Kalau semua di sini, banyak rupang seperti Dai Shui. Mungkin di lain tempat nggak ada. Di Indonesia cuma kita. Jumlahnya 63," jelas Budi.
Proses pembersihan patung dewa dewi dilakukan dengan hati-hati menggunakan air wangi bunga. Alat yang digunakan kuas untuk menjangkau seluruh bagian patung.
Setelah selesai proses pembersihan tersebut, patung-patung itu kemudian dikeringkan dan diletakkan di lokasi semula.
"Setiap jelang Imlek kita ikut bersih rupang agar ada berkah hidup mudah," ujar Nia, salah satu umat Klenteng Hok An Kiong.
0 Komentar