Akibat Kecelakaan, Kaki Gadis Kecil Ini Terus Membengkak

Dilihat 4093 kali

BERITAMAGELANG.ID - Gadis kecil Siti Badriyah hanya tergolek lemah di kasur lantai rumah kakaknya, Istiyuningsih (30) di Dusun Tonalan Desa Bringin Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Hampir tiga bulan siswa kelas 6 SD Negeri Bringin 01 ini tak bersekolah akibat pembengkakan pada kaki kanannya. 

"Awalnya terjatuh saat dibonceng motor tetangga sepulang mengaji. Kejadiannya empat bulan lalu sekitar bulan Mei," cerita Istiyuningsih kepada BeritaMagelang.id, Kamis (23/08). 

Sesekali Istiyuningsih membetulkan kain sarung yang menjadi selimut sekaligus mengusir lalat yang mendekat ke kaki adiknya.  

Gadis yang sudah piatu sejak usia lima tahun itu terlihat kurus. Beberapa kali ia harus menahan rasa sakit dari kaki kanannya yang kini besarnya seukuran paha orang dewasa. 

"Dua bulan setelah jatuh mulai terlihat kakinya membengkak. Siti juga mulai mengeluhkan rasa sakit dan kakinya sulit digerakkan," kata Istiyuningsih.

Dengan keterbatasan ekonomi, pada awal berobat ke rumah sakit pihak keluarga harus mengeluarkan biaya sendiri. 

"Kata dokter di RSU Muntilan tidak ada apa-apa. Namun pembengkakan di kaki Siti terus membesar dan kemudian ke RSU Sarjito Yogyakarta," lanjut Istiyuningsih.

Kini Siti bersama orang tuanya masih harus bersabar menunggu hasil Magnetic Resonance Imaging (MRI) atau pencitraan oleh tim medis RSU DR Sarjito Yogyakarta.

"Alhamdulillah semua biaya kini ditanggung BPJS termasuk tes MRI di Sarjito. Ada bantuan kursi roda juga, karena sebelumnya kita harus menggendongnya setiap kali periksa," imbuh Mukarman (56) ayah Siti.

Pria berusia 56 tahun yang sehari-hari menjadi buruh tani ini mengaku terpaksa merawat anaknya di rumah lain agar lebih terurus.

"Jika di rumah sama saya kasihan, sepi. Ibunya sudah meninggal tahun 2011 lalu. Kalau di sini biar ada kakak-kakaknya yang merawat," ungkapnya.

Dia juga berharap ada bantuan dari donatur dan pihak lain untuk kesembuhan anaknya.

"Saya berharap Siti kembali sehat seperti sebelumnya, bisa sekolah dan bermain. Semoga juga ada bantuan untuk biaya transportasi selama berobat," tutupnya.

Sementara dalam kesempatan terpisah Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Perlindungan, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Dinsos PPKB PPPA), Retno Indriastuti menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang menimpa Ananda Siti Badriyah. Pihaknya salut dengan keluarga yang berupaya keras melakukan pengobatan.

"Dari Dinas Kesehatan melalui Puskesmas dan Bidan desa telah melakukan kunjungan rumah untuk memantau kondisi kesehatannya. Dari Dinsos hari ini teman-teman Peksos (Pekerja sosial) juga melakukan assesment ke rumahnya," kata Retno melalui aplikasi pesan instan kepada BeritaMagelang.id.

Terkait kondisi terkini Ananda Siti Badriyah, lanjut Retno, pihaknya masih menunggu hasil MRI dari RS Sarjito.

"Apabila ada terapi yang harus dijalani akan didampingi dari Puskesmas dan Dinsos. Kami harapkan keluarga sabar untuk merawat dan patuh terhadap terapi yang harus diikuti serta selalu berdoa mohon kesembuhan," harap Retno.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar