Kepala BPBD Kabupaten Magelang: Letusan Merapi Tidak Berbahaya, Masyarakat Jangan Percaya Hoax

Dilihat 1866 kali
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto

BERITAMAGELANG.ID - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto mengimbau warga tak perlu panik terkait letusan Gunung Merapi yang terjadi pada Selasa (3/3/2020) sekira pukul 05.22 WIB.


"Kita sudah konfirmasi ke BPPTKG (Yogyakarta). Pihak BPPTKG menginformasikan telah terjadi letusan vulkanik pada Gunung Merapi tetapi tidak membawa material yang besar. Dan dari informasi tersebut menyatakan tidak ada penggembungan (Tidak ada deformasi/pembesaran pada Gunung Merapi karena adanya desakan magma dari dalam)," kata Edy, Selasa (3/3/2020).


Menurut BPPTKG Yogyakarta, bahwa akan mungkin terjadi letusan yang sama, tetapi tidak besar dan tidak berbahaya. 


"Namun kebijakan yang diambil BPPTKG tetap sama untuk mengosongkan dari kegiatan masyarakat di 3 km dari puncak Gunung Merapi. Kita akan tetap mematuhi itu demi keselamatan. Masyarakat juga kami imbau untuk mengupdate informasi resmi dan jangan mempercayai berita yang tidak jelas (hoax)," ujar Edy.


Terkait wilayah yang terdampak dari letusan tersebut, Edy mengatakan semula angin berhembus ke arah utara, namun saat ini ke wilayah Boyolali.


Diketahui, berdasarkan laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, erupsi terjadi dengan amplitudo 75 mm selama atau dengan durasi 450 detik/second.


Erupsi atau letusan tersebut telah memunculkan kolom abu setinggi kurang lebih 6.000 meter dari kawah gunung dan awan panas guguran ke arah hulu Gendol dengan jarak maksimal 2 km.


Sementara kolom abu disertai petir yang menyambar-nyambar juga terlihat dari wilayah Dukuh Mlambong, Desa Sruni, masuk Kecamatan Boyolali. Warga sempat keluar rumah dan mengamati kondisi Gunung Merapi.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar