Komunitas Teater Magelang Siap Harumkan Nama Daerah di Panggung Nasional

Dilihat 87 kali
Priyo Nugroho dan Rizqi Wulan berlatih memerankan "Anak Panggung di Negeri Panggung" di Pendopo Gubug Kebon, Bojong Mertoyudan, Kamis (21/8).

BERITAMAGELANG.ID - Komunitas teater asal Magelang, Sosial Teatrikal, siap mengharumkan nama daerahnya di panggung nasional. Mereka menjadi salah satu dari 11 kelompok terpilih yang akan tampil di ajang bergengsi Lanjong Art Festival 2025 di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada 22 - 27 Agustus 2025.


Dalam festival ini, Sosial Teatrikal akan membawakan naskah berjudul "Anak Panggung di Negeri Panggung" karya AB Asmarandana. Naskah yang disutradarai oleh Kiki Maundri ini mengusung pendekatan metateater dengan metafora permainan catur. Tokoh-tokohnya digambarkan sebagai bidak-bidak yang bergerak dalam keterbatasan, merefleksikan eksistensi aktor dan manusia di panggung kehidupan.


Tak hanya mengadaptasi naskah, Sosial Teatrikal juga membawa ciri khas budaya Magelang ke dalam pertunjukannya.


"Kami berangkat dari akar budaya Magelang. Metode akting yang kami gunakan memakai aksen bahasa Magelangan, gerak tubuh kuda lumping, jaran kepang, hingga energi kesenian pari yang memang tumbuh di masyarakat kami," ujar Kiki saat ditemui di Gubug Kebon Bojong Mertoyudan, Kamis (21/8).


Pertunjukan berdurasi 20 menit ini dibawakan oleh dua aktor, Rizqi Wulan dan Priyo Nugroho. Keduanya mengeksplorasi gerak tubuh khas untuk memerankan karakter mereka. Rizqi mengadaptasi teknik Tadashi Suzuki untuk menghadirkan sosok pion atau benteng yang teguh, sementara Priyo menggunakan gerak lincah jaran kepang untuk merepresentasikan aktor muda yang penuh harapan namun juga rapuh.


Lebih dari sekadar pementasan, keikutsertaan ini menjadi wujud perjuangan komunitas teater Magelang yang selama ini minim apresiasi. Kiki menjelaskan bahwa seni teater di Magelang sering kali tertinggal dari kesenian rakyat lain, memaksa banyak seniman teater mencari ruang berkarya di luar daerah.


"Karena itu, tampil di festival nasional ini sangat relevan dengan keresahan yang kami bawa dalam naskah tersebut," jelasnya kembali.


Ketua umum sekaligus produser, Alfian Darmawan menambahkan, perjalanan ke Kalimantan penuh tantangan, terutama terkait pendanaan. Namun, semangat kolektif menjadi kunci.


"Tekad kami jauh lebih besar. Ini bukan hanya tentang tampil, melainkan membawa nama Magelang dan membuktikan bahwa teater dari kota kecil juga punya ruang di panggung nasional," tegas Alfian.


Kehadiran Sosial Teatrikal di Lanjong Art Festival bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga upaya membawa identitas lokal Magelang ke panggung nasional. Dengan mengolah kekhasan budaya dalam tubuh aktor, mereka berharap teater Magelang dapat bersuara dan memberi warna baru di kancah seni pertunjukan Indonesia.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar