KPU Kabupaten Magelang Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024

Dilihat 1206 kali
Simulasi pemungutan suara yang digelar KPU Kabupaten Magelang di Desa Majaksingi Kecamatan Borobudur.

BERITAMAGELANG.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara di Balkondes Majaksingi Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Rabu (27/12/2023).  Simulasi ini guna mempersiapkan dan menguji pelaksanaan tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilu 2024.

Komisioner KPU Kabupaten Magelang Wardoyo mengatakan jika simulasi ini dilakukan secara "Real" atau sebenarnya seperti pada Pemilu 2024 mendatang. Selain untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat, penyelenggara Pemilu di tingkat Desa, Kecamatan, sehingga nantinya dapat menjadi acuan tentang pemungutan dan penghitungan suara sesuai Peraturan KPU (PKPU).

Simulasi ini, lanjut Wardoyo dilakukan senyatanya atau real agar dalam Pemilu nanti dapat digunakan sebagai pedoman Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). 

"Selain itu juga sebagai uji coba praktek kesiapan mereka sesuai regulasi PKPU yang sudah keluar No. 26 tentang penghitungan dan pemungutan suara di TPS dan rekapnya," ungkap Wardoyo disela-sela kegiatan tersebut.

Selain itu sebagai sosialisasi kepada publik tentang tahapan yang sudah mendekati Pemilu 2024. Sehingga publik bisa melihat menyaksikan sehingga bisa menjadi pemilih aktif karena yang menjadi pemilih (dalam simulasi ini) adalah pemilih real berjumlah 252 orang.

Saat ini, menurut Wardoyo KPU Kabupaten Magelang belum sampai tahapan rekrutmen KPPS sehingga yang berperan dalam simulasi adalah PPS di Kecamatan Borobudur. Mereka berperan sebagai Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saksi, pemantau, sedangkan pengawas adalah personil dari pengawas Desa setempat. 

Dikatan Wadoyo,  melalui simulasi ini diharapkan masyarakat tahu ukuran surat suara yang selama ini specimen, ini real ukurannya. Tapi pesertanya tidak real pakai gambar buah dan untuk Pilpres dua Paslon, DPD 27 gambar yang aslinya ada 11 gambar. Nanti semua proses itu menjadi evaluasi bagi penyelenggara seperti luas bilik, lebar kertas suara dan lainnya.

"Dari itu masyarakat agar tahu jenis surat suara seperti apa, juga kesulitannya seperti apa," pungkas Wardoyo.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar