Menikmati Pesona Lereng Sumbing dari Wana Mukti Si Guede

Dilihat 1538 kali
Kepala Desa Kebonlegi, Daslan dan Yanto Sarif, salah satu pengelola, saat meninjau pembangunan gardu pandang Wana Mukti Si Guede.

BERITAMAGELANG.ID - Lereng Sumbing kembali menawarkan pesona kecantikan dan keeksotisannya. Kali ini pesona itu datang dari Wana Mukti Si Guede, yang berada di Dusun Desa Kebonlegi, Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang. 


Destinasi wisata ini berupa gardu pandang yang berbentuk setengah lingkaran dengan tinggi 6 meter. Dari ketinggian ini, sejauh mata memandang akan disuguhi dengan panorama alam yang luar biasa indah. Dari sini pula, kita akan bisa melihat gunung Merapi, Merbabu, Andong, Giyanti, Ungaran, Tidar, Menoreh.


"Bahkan bisa melihat Kota Yogyakarta dan Purworejo," terang Daslan, Kepala Desa Kebonlegi, yang ditemui Senin (10/1).


Daslan menambahkan, dari gardu yang dibangun di ketinggian 1.200 mdpl, wisatawan bisa memandang keindahan alam 360 derajat. Saat malam hari, pemandangan lebih cantik karena banyaknya kerlip-kerlip lampu dari Kota Magelang dan sekitarnya. Gardu ini dibangun setengah lingkaran, untuk menggambarkan lokasi tempat dibangun.


Dikatakan Daslan, yang didampingi Yanto Sarip, salah satu pengelola destinasi wisata ini dikatakan belum sempurna. Masih perlu banyak pembenahan dan infrastruktur yang harus dibangun. 


"Di bawah gardu nanti akan dibangun air mancur. Sedang kita persiapkan," tuturnya.


Meski belum sempurna, sudah banyak wisatawan yang datang untuk foto selfie. Pengelola juga belum menerapkan tiket tanda masuk. Baru tarif parkir yang dibebankan ke pengunjung. 


"Belum kita launching, baru kita lakukan pembenahan-pembenahan. Mungkin Februari nanti sudah mulai kita  kenakan tiket tanda masuk," imbuh Daslan.


Ia menyebutkan, Wana Mukti Si Guede ini dibangun dengan biaya swadaya masyarakat sekitar Rp300 juta. Tahun ini dianggarkan dalam dana desa dengan besaran yang sama. 


Dinamakan Wana Mukti Si Guede karena lokasi ini juga merupakan hutan atau wana. Mukti tujuannya adalah kesejahteraan. Sedangkan Si Guede memang merupakan nama lokasi itu.


Keberadaan gardu pandang ini, menurut Daslan, berangkat dari keprihatinan warga Kebonlegi terutama para pemuda, yang sering mendapati komunitas-komunitas motor melakukan sesi foto di salah satu spot di pinggir jalan.


Mereka memarkirkan motornya di pinggir jalan sehingga membahayakan pengguna jalan lain. 


"Apalagi lokasi itu cukup strategis sehingga sering dilewati warga dan juga wisatawan yang hendak menuju Silancur ataupun Mangli Sky View," ujarnya.


Karena itu dibuat alternatif, untuk membangun lokasi wisata yang bisa mempresentasikan keinginan komunitas-komunitas itu. 


"Akhirnya dipilih tempat yang sekarang dibangun gardu pandang," ucapnya.


Sebelumnya, lokasi ini merupakan lahan pertanian holtikultura. Di sini, selain sudah ada gardu pandang, juga dibangun joglo yang bisa digunakan untuk pertemuan. Fasilitas mushola dan toilet juga dalam proses pengerjaan.


Untuk menuju destinasi ini cukup mudah, hanya 30 menit dari Kota Magelang. Lokasi ini berada 1 km sebelum Silancur. Dari Kecamatan Bandongan kemudian menuju arah Tonoboyo dan lewat jalur Kalegen. 


Saat melintasi Desa Balerejo, wisatawan sudah disuguhi pemandangan yang indah. Dari ujung Desa ini, gardu pandang Wana Mukti Si Guede sudah terlihat. Wisatawan bisa menggunakan moda transportasi roda dua ataupun empat. Mobil diparkir di bawah yang lokasinya di pinggir jalan, sedangkan roda dua bisa diparkir di bawah gardu pandang. 


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar