PKBM Maarif Solusi ATS di Ponpes Agar Kembali Bersekolah

Dilihat 772 kali
Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Magelang, KH Achmad Izzudin (Gus Din) saat menerima Komunitas Masyarakat Peduli Pendidikan (KMPP) Kabupaten Magelang dipimpin Eko Triyono, di Kantor PC NU Kabupaten Magelang.

BERITAMAGELANG.ID - Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Magelang, KH Achmad Izzudin (Gus Din) minta Lembaga Pendidikan Maarif NU, membentuk lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Maarif.  Tujuannya, untuk menampung atau menjadi tempat pembelajaran bagi para santri di Pondok Pesantren (Ponpes), agar mereka bisa melanjutkan pendidikan kesetaraan tingkat SMA atau Madrasah Aliyah (MA).


"Membentuk PKBM Maarif adalah solusi terbaik untuk mengatasi Anak Tidak Sekolah (ATS) yang ada di Ponpes," kata Gus Din saat menerima kunjungan Komunitas Masyarakat Peduli Pendidikan (KMPP) Kabupaten Magelang yang dipimpin Eko Triyono, di Kantor PC NU Kabupaten Magelang, Sabtu (25/11/2023).


Dengan membentuk PKBM Maarif, bisa diterima oleh kyai atau pimpinan ponpes yang menjadi tempat belajar agama para santri yang putus sekolah, atau hanya tamat pendidikan MTs setara SMP. 


"Melalui PKBM Maarif ini, akan mempunyai harga jual atau kepercayaan lebih tinggi. Artinya, guru yang mengajari santri tetap menjaga kearifan lokal, jika gurunya perempuan ya tetap memakai jilbab," jelasnya.


PKBM yang dibentuk Lembaga Pendidikan Maarif berada dalam naungan PC NU Kabupaten Magelang, bisa menjadi pemantik atau dorongan bagi pengelola ponpes yang ada di Kabupaten Magelang agar para santri bisa belajar pengetahuan umum. Meski saat ini, masih ada sebagian anggapan di kalangan pimpinan (kyai) di ponpes, bahwa belajar ilmu pengetahuan umum akan mendapatkan ijazah yang dinilai kurang berkenan.


KH Achmad Izzudin mengaku prihatin, terkait masih tingginya ATS di Kabupaten Magelang, terutama mereka yang kebanyakan berada di ponpes adalah merupakan warga NU. 


"Kami akan terus mendorong untuk memberikan motivasi agar pimpinan ponpes di bawah naungan PC NU ini, bisa memberikan kesempatan bagi santri untuk belajar pengetahuan umum setara MA/SMA," kata Gus Din yang didampingi Muh. Masrukhan (wakil ketua), Najib Chaqoqo (sekretaris), serta Khudaifah (Wakil Rais Syuriyah).


Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU Kabupaten Magelang, Sugeng Riyadi yang juga anggota KMPP langsung merespon positif atas permintaan Ketua PC NU Kabupaten Magelang KH Achmad Izzudin. PIhaknya akan segera membentuk PKBM Maarif. Sebab LP Maarif NU memang belum memiliki lembaga yang bisa menjadi tempat ATS yang berada di ponpes. 


"Kami siap membentuk PKBM Maarif," jelasnya.


Dalam silaturahmi dengan jajaran PC NU Kabupaten Magelang, Ketua KMPP Kabupaten Magelang, Eko Triyono mengatakan, kedatangan pengurus KMPP juga untuk menjadi komunikasi serta mohon dukungan PC NU terkait masih tingginya ATS untuk bisa kembali bersekolah hingga pendidikan 12 tahun (setara MA/SMA), khususnya ATS yang berada di Ponpes, karena NU sangat erat dengan pimpinan ponpes.


"Selain silaturahmi, KMPP juga minta dukungan PB NU Kabupaten Magelang dalam mengembalikan ATS agar bisa bersekolah kembali, sesuai dengan program yang telah disepakati, bahwa tahun 2024 akan mengembalikan 1.000 ATS kembali bersekolah," kata Eko Triyono yang didampingi anggota KMPP Khoiruddin (Baznas), Hanif Ahab (Forum Komunikasi Pondok Pesantren) dan Basuki (Bappeda dan Litbangda).


Di Kabupaten Magelang terdapat sekitar 320 ponpes, dari jumlah tersebut terdapat 17 ponpes telah menyelenggarakan pendidikan umum yang berada dalam naungan Departemen Agama (Depag), dengan tingkat pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Itsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Sedangkan 13 ponpes,  menyelenggarakan pendidikan MI dan MTs.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar