Objek Wisata Jurang Jero Fokus Pada Pelestarian Alam

Dilihat 4302 kali
Talk show LPPL Radio Gemilang 96,8 FM dalam program Jamus Magelang Gemilang, menghadirkan Penyuluh Kehutanan Tanam Nasional Gunung Merapi (THGM) Khamdan Primandanu, dan Pengelola OWA Jurang Jero, Rofingi, dipandu host Dharma Wijaya, di Jurang Jero, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.

BERITAMAGELANG.ID - Objek Wisata Alam (OWA) Jurang Jero di wilayah Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, menjadi destinasi wisata yang sangat menarik. Selain puncak Gunung  Merapi yang terus mengeluarkan asap putih, dibalut oleh hutan pinus yang pohonnya membentuk lorong tersebut, menyuguhkan pemandangan alam begitu indah.


Indahnya OWA Jurang Jero, menjadi lokasi talkshow LPPL Radio Gemilang  96,8 FM dalam program Jamus Magelang Gemilang, menghadirkan narasumber  Penyuluh Kehutanan Tanam Nasional Gunung Merapi (TNGM) Khamdan Primandanu, dan Pengelola OWA Jurang Jero, Rofingi. Talkshow dipandu oleh host Dharma Wijaya, berlangsung di Jurang Jero, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Selasa (28/6/2022).


Menariknya, misi pengelola OWA Jurang Jero, tidak hanya semata sebagai objek wisata alam, tetapi masyarakat di kawasan lereng Gunung Merapi bagian barat tersebut, ternyata mempunyai misi penyelamatan hutan dan menghidupkan kembali sumber mata air yang rusak akibat erupsi Gunung Merapi 2010 silam.


Menurut Rofingi, sebelum menjadi kawasan objek wisata alam, warga Jurang Jero awalnya melakukan  konservasi untuk penghijauan, agar hutan  kembali hijau dan sumber mata air bisa mengalir kembali. 


“Dulunya, kami dan teman-teman tidak  punya keinginan untuk mengelola hutan menjadi objek wisata,” ujarnya.


Tetapi bagaimana agar kawasan lereng gunung teraktif di Indonesia yang berada di perbatasan Jateng-DI Yogyakarta kembali hijau, dan masyarakat tidak merusak. Namun seiring dengan perkembangan, ada pemikiran kalau hutan pinus bisa dikelola dan menjadi objek wisata alam yang dapat menghasilkan.


Keinginan tersebut, mendapat dukungan dari pemerintah melalui Tanam Nasional Gunung Merapi (TNGM). 


“Atas dukungan dari TNGM itulah, kemudian Jurang Jero dikelola menjadi objek wisata alam. Erupsi 2010 menyebabkan hutan menjadi gundul, kami bersama teman-teman berupaya agar segera pulih pasca erupsi Gunung Merapi,” jelas Rofingi.


Penyuluh Kehutanan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Khamdan Primandanu menambahkan, semangat dari masyarakat melakukan penghijauan, direspon dan didukung oleh TNGM dengan gerakan menanam, karena banyak sumber mata air yang rusak akibat dampat Erupsi Gunung Merapi tahun 2010.


Pada 2014 kawasan hutan pinus Jurang Jero disetujui menjadi objek wisata alam,  atas usulan masyarakat di lereng Gunung Merapi bagian barat. Meski secara historis, Jurang Jero sudh dikenal oleh masyarakat pada 1990-an, sebagai kawasan pendakian Gunung Merapi.


“Jadi, sekarang dikembangkan menjadi kawasan objek wisata alam. Memang, dulunya masyarakat khususnya mahasiswa, sering melakukan camping di sini sebelum naik gunung. Tapi sekarang ada sedikit perubahan sebagai tujuan wisata alam yang kini kembali bergeliat,” jelasnya.


Harapannya, konservasi untuk penghijauan di lereng Gunung Merapi, sekaligus mengamankan aliran sungai Kali Putih dan Kali Blongkeng, agar debit mata air tetap terjaga, sehingga masyarakat tetap bisa menikmati air bersih.


Kini, pengelola Jurang Jero menawarkan pemandangan alam yang indah dengan didukung adanya gardu pandang atau rumah pohon yang bisa digunakan untuk berswafoto, dengan latar pemandangan Gunung Merapi dan hamparan pepohonan lainnya.


Dari wisata ini, untuk berswafoto, pengunjung diharuskan membeli bibit tanaman seharga Rp5.000 dan ditanam di kawasan hutan pinus sebagai bentuk mendukung pelestarian alam. Setelah menanam, pengunjung bisa memilih gardu pandang yang akan digunakan untuk berswafoto.


Pengunjung harus pintar-pintar dalam mengkalkulasi cuaca, karena kawasan ini berpotensi turun hujan serta berkabut. Nuansa alam yang ada di Jurang Jero  sangat kuat, pengunjung bisa melihat pemandangan Gunung Merapi di sisi utara dan mendengar kicauan burung serta aliran sungai.


Selain untuk berswafoto, wisata Jurang Jero juga menyeguhkan wisata petualangan dengan menyediakan fasilitas pendukung, seperti sewa mobil jeep, ATV, mini trail dan camping ground.  Tiket tanda masuk ke Jurang Jero sebesar Rp10.000. Sedangkan sewa jeep adventure Rp500.000.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar