Silaturahmi Untuk Mitigasi Bencana

Dilihat 1435 kali
Pelatihan Kesiap-siagaan Tanggap Bencana bersama Sister Village

BERITAMAGELANG.ID-Dalam rangka mengurangi risiko bencana, Desa Ngablak Kecamatan Srumbung selalu membina kedekatan dan keakraban serta silaturahmi dengan desa bersaudara (sister Village). 


Upaya membangun kedekatan itu dilaksanakan dalam bentuk penyelenggaraan Pelatihan Kesiap-siagaan Tanggap Bencana bersama Sister Village, yaitu dengan Desa Kradenan Kecamatan Srumbung, Desa Kaduwih Desa Somokerto, Desa Tirto Kecamatan Salam.


Pelatihan yang dilaksanakan pada hari Kamis 28 Desember 2023 itu, selain dihadiri oleh semua Desa bersaudara juga melibatkan dari BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta) dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Magelang.


Edi Wasono SH, Kalak BPBD Kabupaten Magelang menyambut positif terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh Desa. "Pelatihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Ngablak dengan empat desa bersaudaranya sangat penting sebagai upaya melakukan mitigasi bencana," ungkapnya usai dilaksanakannya kegiatan pelatihan tersebut.


Pada kesempatan tersebud, Edi mengemukakan bahwa pihaknya selalu berupaya melaksanakan Kesiap-siagaan. Dalam rangka menghadapi erupsi Merapi yang mungkin terjadi yaitu dengan mengaktifkan Piket Posko 24 Jam di Pusdalops, serta melakukan pemantauan Aktivitas Gunung Merapi Secara Intensif.


"Untuk itu kami selalu melakukan Komunikasi dan Koordinasi dengan BPPTKG Terkait untuk mengetahui Perkembangan Aktivitas Gunung Merapi. BPBD. Kami juga melakukan Patroli di Wilayah KRB III Secara Berkala," ungkapnya.


Ditambahkannya, BPBD, selalu melakukan Pembagian Masker jika teradi dampak Hujan abu Vulkanik. juga melakukan Update Data Penduduk KRB III serta Koordinasi 10 (Sepuluh) Sektor Untuk Penyiapan Sarana Prasarana.


Waspada APG


Sementara itu, Kepala Tim Mitigasi Gunung Merapi dan Gunung Api, Sulistiyani menyampaikan informasi Gunung Merapi saat ini diantaranya adalah :


  1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
  2. Hasil pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
  3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar