Ustad Erlan Iskandar Isi Kajian Parenting di Muntilan

Dilihat 270 kali
Ustadz Erlan Iskandar memberikan materi "Rusaknya Parenting Tanpa Tauhid" di Joglo Ngawen Dairy Farm.

BERITAMAGELANG.ID - Suasana haru menyelimuti Joglo Ngawen Dairy Farm, Kabupaten Magelang, Sabtu, (19/7). Dalam kajian Islam yang diselenggarakan oleh Majelis Taklim Sahabat Muslimah Muntilan (Salima), jemaah laki-laki maupun perempuan tak kuasa menahan air mata saat Ustadz Erlan Iskandar menjelaskan tentang pentingnya mendidik anak dengan landasan tauhid. Kajian yang mengangkat tema krusial "Rusaknya Parenting Tanpa Tauhid" ini berhasil menyentuh relung hati para jemaah, memicu introspeksi mendalam terkait pola asuh mereka.


Ustadz Erlan Iskandar bukanlah nama asing dalam kajian-kajian parenting Islam di Indonesia. Ia dikenal sebagai seorang praktisi dan konselor parenting yang memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Ustadz Erlan memadukan ilmu agama dengan pemahaman mendalam tentang psikologi manusia, khususnya anak-anak dan keluarga. 


Sehingga pada pertemuan kali ini saat pemberian materi memberikan suasana haru pada jemaah. Pada sesi tanya jawab, jemaah diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan Ustadz Erlan. Banyak pertanyaan yang diutarakan berkaitan dengan dampak pola asuh yang keliru terhadap luka batin anak. Setiap pertanyaan dan jawaban dari Ustadz Erlan tampak begitu menyentuh, hingga tak sedikit jemaah wanita maupun pria tak kuasa menahan air mata mereka.


Salah satu pertanyaan yang paling menyentuh datang dari seorang jemaah anonim yang menuliskan keluh kesahnya pada secarik kertas. Setelah mengikuti kajian parenting Islam, ia menyadari bahwa pola asuh yang selama ini diterapkan kepada anaknya bermasalah dan telah berdampak buruk. Ia menanyakan langkah apa yang harus dilakukan mengingat kesalahan telah berlangsung lama dan bagaimana cara memperbaikinya tanpa menimbulkan luka baru pada anak.


Ustadz Erlan Iskandar menjawab dengan menyoroti pentingnya bertaubat sebagai langkah pertama. 


"Yang pertama yang harus dilakukan adalah bertaubat, selanjutnya meminta maaf kepada anak," tegas Ustadz Erlan.


Kedzaliman terhadap Allah, lanjutnya, cukup dengan bertaubat kepada-Nya, namun kedzaliman yang berkaitan dengan hak-hak manusia, termasuk anak-anak, menuntut adanya permohonan maaf dan kerelaan dari pihak yang terdzalimi.


Ustadz Erlan menekankan, meminta maaf kepada anak tidak akan meruntuhkan kewibawaan orang tua, justru menunjukkan sikap tawaduk dan kesadaran akan hak-hak anak sebagai manusia. 


"Setelah bertaubat dan minta maaf kepada anak, lalu perbaiki hari-hari yang tersisa niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu yang telah berlalu," tambahnya, memberikan harapan dan motivasi bagi para orang tua untuk segera berbenah.


Dalam kajian ini, Ustadz Erlan juga menegaskan bahwa ibadah memerlukan ilmu, begitu pula dengan mendidik anak. Dengan ilmu, orang tua akan merasa bahagia dalam menjalani peran tersebut, karena hati yang lapang dan bahagia akan berdampak pada kesabaran yang lebih dalam membersamai anak.


Ustadz Erlan mengingatkan para orang tua untuk tidak bosan belajar dan terus memperbaiki diri. Ustadz mengutip QS Al-A'raf ayat 58, "Tanah yang baik (subur) akan menghasilkan tanaman yang baik pula, sedangkan tanah yang buruk (tidak subur) hanya akan menghasilkan tanaman yang merana". 

Ayat ini menjadi pengingat bahwa perbaikan diri orang tua akan berdampak langsung pada perbaikan anak-anak.


Lebih lanjut, Ustadz Erlan menjelaskan bahwa mendidik anak adalah ibadah yang harus dilandasi tiga pilar utama:

1. Lillah: Ikhlas karena Allah dan dilandasi dengan tauhid (pengesaan Allah).

2. Fillah: Dilakukan dalam bingkai yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya, karena ibadah tidak bisa dibuat-buat sendiri melainkan harus sesuai dengan Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad SAW.

3. Billah: Memohon pertolongan kepada Allah SWT.


Ustadz mencontohkan pentingnya memohon pertolongan Allah SWT dalam mendidik anak dengan merujuk pada QS Al-Fatihah ayat 5, yang menekankan tauhid dan permohonan pertolongan hanya kepada-Nya dalam segala urusan, termasuk dalam mendidik anak.


Ketua Majelis Taklim Salima, Erviena, mengungkapkan rasa syukurnya atas respons positif jemaah terhadap kajian parenting Islam ini.


"Kami sangat bersyukur parenting Islam ini disambut positif dengan banyaknya jemaah yang hadir dan menyimak dengan baik," ujar Erviena. 


Menurutnya, antusiasme jemaah begitu tinggi, bahkan beberapa di antaranya menyampaikan permintaan agar kajian parenting Islam dapat rutin hadir dalam Kajian Islam yang diselenggarakan oleh Majelis Taklim Salima.


Kajian ini diharapkan dapat menjadi pencerahan bagi para orang tua untuk senantiasa mengedepankan tauhid dalam setiap aspek pengasuhan, demi menciptakan generasi yang sehat secara mental dan spiritual.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar