Ganjar : 32 Ribu SKTM Palsu Dibatalkan dari PPDB Jawa Tengah

Dilihat 1324 kali
Suasana Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di salah satu sekolah di Kabupaten Magelang Jawa Tengah.

BERITAMAGELANG.ID - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut 32 ribu lebih Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).terpaksa dicoret atau didiskualifikasi dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK se JawaTengah karena terindikasi palsu dan tidak sesuai kondisi sebenarnya.

"Sebanyak 62.456 siswa menggunakan SKTM yang lolos seleksi sejauh ini sebanyak 26.507 ribu siswa. Sementara sedikitnya 32 ribu siswa diantaranya terpaksa didiskualifikasi karena diduga menggunakan SKTM palsu," kata Ganjar usai upacara pembukaan Tentara Manungal Masuk Desa (TMMD) ke 102 Tahun 2018 di lapangan Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang Jawa Tengah Selasa (10/07).

Menurut Ganjar, jumlah temuan SKTM palsu tahun ini lebih banyak dibanding tahun lalu dan sangat memprihatinkan.

"Tahun kemarin 2017 PPDB kita hanya mencoret 168 siswa lebih masa sekarang 32 ribu lebih kita coret, Ini demoralisasi terjadi dimana mana, ini tidak baik saya harus bicara tegas," mbuhnya.

Ganjar meminta agar panitia Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) dan pihak sekolah segera melakukan verifikasi faktual data calon siswa yang menggunakan 

"Kita minta semua sekolah sebelum mengumumkan untuk melakukan verifikasi kembali. Kepala Sekolah dan guru untuk turun semua melakukan verifikasi calon siswanya," imbuhnya.

Maraknya peredaran SKTM palsu, menurut Ganjar karena banyak yang memanfaatkan celah kuota 20 persen untuk orang miskin di tiap sekolah. Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 tahun 2017 bahwa setiap sekolah wajib menyediakan kuota 20 persen.

"Alokasi untuk SKTM minimum 20 persen sampai 30 pesen gak ada maksimumnya. Namun hinga saat ini total keseluruhan sekolah masih kekurangan siswa jumlahnya mencapai 200 orang," terangnya.

Agar tidak terulang kembali, Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Tengah akan segera melakukan evaluasi.  "Problem besarnya adalah data. Basis data sistim kita perbaiki dan peketat seleksi di lapangan. Kkita juga akan menghadap pak mentri, memberikan catatan catatan untuk perbaikan ditahun depan," lanjut Ganjar.

Para orang tua calon siswa juga dihimbau agar tetap mengutamakan kejujuran terkait penggunaan SKTM dalam PPDB Jawa Tengah dari jalur keluarga tidak mampu.. "Kita kan mendidik anak anak kita untuk jujur berbudi pekerti, Ya orang orang tua jangan 'ngapusi' masa untuk pendidikan begitu," pesan Ganjar.

Editor Agus Munasir

0 Komentar

Tambahkan Komentar