Harga Cabai Naik, Warung Makan Ini Pertahankan Level Pedas

Dilihat 1335 kali
Gerai D'Master Fried Chicken di Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang
BERITAMAGELANG.ID - Meski harga cabai rawit belum juga turun, pemilik rumah makan ayam geprek ini tidak menurunkan level pedasnya. Dimas Agus Purnomo, pemilik D'Master Fried Chicken di Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, berkomitmen tetap memberikan pelayanan yang sama seperti saat harga cabai normal.

Dihubungi Rabu (24/3/2021), Dimas, panggilan akrabnya mengatakan, di rumah makannya selain menyediakan ayam goreng juga ada menu ayam geprek yang membutuhkan cabai rawit. Untuk ayam geprek, ia tetap tidak mengurangi komposisi cabai, maupun menaikkan harga per porsinya. Ia tetap menjaga komitmen untuk melayani para pelanggan yang gila pedas, walaupun harga cabai melonjak tajam.

"Kami tidak mau kehilangan pelanggan, meskipun kami harus mendapatkan keuntungan yang tipis," kata Dimas. 

Adapun harga paket ayam geprek berkisar dari Rp10.000 - Rp14.000 per porsi. Sedangkan paket ayam non tambahan cabai berkisar Rp9.000 - Rp13.000 per porsi.

Diakuinya, pedagang kuliner sepertinya cukup merasakan dampak kenaikan harga cabai yang masih bertahan di atas Rp100 ribu/kg. Kenaikan itu membuatnya harus memutar otak agar usahanya tetap bertahan.

Pria yang juga berprofesi sebagai penyiar radio ini mengaku harus cermat menghitung arus keuangan agar tidak merugi. 

"Sebagai pedagang kuliner tentu kami merasakan kenaikan harga cabai. Dimana salah satu produk unggulannya kini berbahan tambahan cabai, yaitu ayam geprek. Kami harus putar otak agar bisa bertahan," katanya.

Dalam situasi seperti ini, ia masih bersyukur karena masih memiliki produk andalan lainnya yang non cabai. 

"Nah dari penjualan yang non cabai ini, saya masih bisa mendapatkan keuntungan," imbuhnya.

Ia juga mengaku sejauh ini masih di angka aman untuk pendapatan.

Dimas menyebutkan, untuk produk ayam gepreknya ia bisa memakai cabai jenis rawit merah, atau biasa disebut cabai japlak atau setan. Harga cabai jenis ini mencapai Rp100.000 per kilogram. Padahal sebelumnya harga cabai ini hanya Rp30.000 - Rp50.000 per kilogram. Untuk 1 kilogram cabai rata-rata bisa digunakan untuk 50-60 porsi ayam geprek. 

Untuk produk ayam gepreknya, ia selalu memakai cabai Japlak. Dan ia juga mengaku cukup tertolong dengan pelanggan yang hanya suka pedas biasa, artinya hanya butuh 1-3 butir cabai per porsi ayam. Kalau yang suka level pedas bisa sampai 10 butir per porsi.

Sementara itu, salah satu petani cabai di lereng Merabu, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Suudi mengatakan, harga cabai di tingkat petani cenderung naik belakangan ini, yakni mulai Rp75.000 per kilogram. Sedangkan cabai patek/rusak dijual dengan harga mulai Rp15.000 per kilogram.

Ia memperkirakan, kenaikan harga cabai ini dampak cuaca ekstrem yang terjadi. Tidak sedikit tanaman cabai yang rusak sehingga gagal panen. Sementara permintaan konsumen tinggi. 

Sebagai petani pun ia harus mengeluarkan biaya lebih untuk perawatan tanaman cabainya agar tidak rusak. Bahkan, ia rela ronda malam beberapa hari menjelang panen karena rawan pencurian. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar