BERITAMAGELANG.ID - Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) mewarnai Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA tahun 2018. Dimana SKTM tersebut dipergunakan untuk mempermudah masuk mendaftar sekolah karena dianggap tidak mampu.
Menghadapi fenomena tersebut, Ketua Panitia PPDB SMAN 1 Mertoyudan, Rofiq Muttaqien, mengatakan, pihaknya melakukan survei terhadap siswa yang mendaftar dengan mengajukan SKTM, agar tidak terjadi penyalahgunaan SKTM.
"Kami ada tim survey yang langsung mensurvey siswa yang bersangkutan. Mayoritas memang tidak mampu, namun ada juga yang rumahnya bagus.Sehingga kami sarankan untuk mendaftar melalui jalur reguler, tidak menggunakan SKTM untuk siswa mampu," ucap Rofiq, pada hari terakhir pendaftaran PPDB Jumat (6/7).
Rofiq menerangkan, di sekolahnya terdapat berbagai bantuan beasiswa bagi siswa yang tidak mampu atau berprestasi, guna mendukung siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
"Bagi siswa yang tidak mampu tidak usah kawatir, karena ada 3 macam beasiswa, salah satunya adalah Bantuan Siswa Mandiri," terang Rofiq yang menjabat sebagai Waka Kesiswaan sekolah tersebut.
SMAN 1 Mertoyudan sendiri menampung 286 siswa, dengan 9 kelas, setiap kelas berjumlah 32 siswa. Dengan zonanisasi 7 kecamatan yaitu Kecamatan Mertoyudan, Magelang Selatan, Bandongan, Tempuran, Borobudur, Mungkid dan Candimulyo.
"Zonanisasi bertujuan untuk memudahkan siswa mendaftar dengan sekolah yang berdekatan dengan tempat tinggalnya. Selain itu juga bertujuan untuk pemerataan sekolah, agar para siswa tidak mendaftar di satu sekolah yang dianggap favorit saja, tetapi semua sekolah sama. Hal itu sesuai dengan aturan provinsi Jawa Tengah," ungkap Rofiq.
Sedangkan untuk sekolah yang dibawah Kementarian Agama, MAN 1 Kabupaten Magelang, juga melakukan penyaringan bagi siswa yang mendaftar menggunakan SKTM.
Ketua PPDB MAN 1 Kabupaten Magelang, Sri Hidayati, mengatakan, disekolahnya sekitar 50% siswa yang mendaftar menggunakan SKTM, hal tersebut juga ditelusuri kebenarannya sesuai fakta dilapangan.
"Dalam pendftaran PPDB kami menggunakan sistem off line, dengan one day service satu hari selesai. Siswa yang mendaftar kami wawancarai terkait dengan keadaan ekonomi dan diutamakan dari akhlak pribadi yang bersangkutan," papar Sri Hidayati.
Saat ini MAN 1 Kabupaten Magelang, menampung 646 siswa, 17 kelas, setiap kelas 38 siswa. Dimana pada Jumat (6/7) jumlah pendafar sudah 90% lebih, dan tidak menggunakan sistem zonanisasi.
0 Komentar