Homo Sapiens Park: Wisata Edukasi Kampung Prasejarah

Dilihat 896 kali
Destinasi wisata Homo Sapiens Park menawarkan pengalaman wisata sambil belajar peradaban zaman prasejarah.

BERITAMAGELANG.ID - Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang memiiki destinasi wisata baru bertema edukasi. Cocok untuk wisata keluarga yang menginginkan liburan sambil belajar.   


Destinasi wisata Homo Sapiens Park di Dusun Ngentak, Desa Sawangan, Kecamatan Sawangan, menawarkan wisata alam sekaligus edukasi keluarga. Berada di tepi sungai Pabelan, destinasi ini menyajikan suasana alam yang asri dan alami.  


Sebelum memasuki lokasi wisata, pengunjung akan melewati lorong pameran yang menampilkan lukisan-lukisan perkembangan masyarakat prasejarah.


Pada lorong ini kita mendapat gambaran kehidupan masyarakat pada zaman purba. Dari mulai zaman Arkaikum atau Arkean hingga Neolitikum atau zaman Batu Baru.


Pada zaman Neolitikum, masyarakat purba sudah mengenal peralatan batu yang dihaluskan dan mengembangkan cara pertanian sederhana. Masa ini merupakan perkembangan zaman Batu Tua yang masih menerapkan cara bertahan hidup berburu dan meramu.   


Menurut pegawai bidang promosi, Winaryo, manajemen Homo Sapiens Park memilih konsep wisata edukasi yang menyasar pasar wisatawan keluarga. Wahana yang ditawarkan selain bermuatan pendidikan juga menarik bagi anak-anak.   


"Konsepnya wisata edukasi. Jadi kan kita pasarnya juga bisa ke sekolah. Bisa edukasi sambil berwisata. Lebih ke anak-anak dan keluarga," kata Winaryo, Kamis (17/4/2025).


Setelah melintasi lorong zaman prasejarah, wisatawan tiba di taman yang menampilkan patung-patung manusia purba. Di taman ini digambarkan suasana permukiman masyarakat prasejarah.


Sebagai sarana pendukung, Homo Sapiens Park juga menyediakan tujuh kamar glamping yang bisa disewa pengunjung untuk menginap. Tersedia areal perkemahan yang menawarkan pengalaman bermalam di alam terbuka.


Homo Sapiens Park berada tepat di tepi sabo dam Watu Nganten yang dialiri Sungai Pabelan. Dari areal perkemahan, terbentang pemandangan Gunung Merapi dan perbukitan Menoreh.            


"Dari camping ground bisa menyaksikan suasana matahari terbit di Gunung Merapi. Saat matahari terbenam, juga bisa menikmati pemandangan senja perbukitan Menoreh,” ujarnya.


Salah seorang pengunjung, Aryadanu Bayu Sakti, warga Kecamatan Dukun mengaku terhibur berkunjung ke Homo Sapiens Park. Dia datang bersama istri dan anak lelakinya yang berusia dua tahun.


Menurut Aryadanu, Homo Sapiens Park cocok dikunjungi wisatawan keluarga. Ada banyak wahana hiburan yang juga bermuatan informasi dan pendidikan.


"Anak-anak jadi tahu dulu ada zaman dinosaurus, orang purba. Jadi ada edukasinya. Menambah wawasan untuk anak-anak," kata Aryadanu.


Selain itu, kata Aryadanu, tempat ini semakin menarik karena dibangun secara kreatif. Di ujung wahana misalnya, ditempatkan gerbang batu yang mengarah langsung ke grojogan Watu Nganten.    


"Menurut saya bagus dan kreatif. Ada sarana yang bisa dipakai untuk kumpul keluarga. Konsepnya juga banyak inovasi. Terus di ujung wahana ini ada air terjun (grojogan Watu Nganten),” lanjutnya. 


Manajemen Homo Sapiens Park mematok tarif masuk pada hari biasa Rp15.000 per orang. Sedangkan pada hari Minggu dan hari libur tiket masuk menjadi Rp20.000.


Selain itu Homo Sapiens Park juga melayani pengunjung rombongan sekolah. Bahkan belum lama kemarin Homo Sapiens Park dipakai untuk lokasi pengambilan foto buku tahunan para murid salah satu sekolah dari Kecamatan Windusari.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar