Hari Kesiapsiagaan Bencana, Warga Kemiren Srumbung Gelar Simulasi Evakuasi Merapi

Dilihat 2181 kali
Simulasi evakuasi mandiri warga Desa Kemiren Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang saat peringatan HKB 26 April 2022

BERITAMAGELANG.ID - Kawasan Gunung Merapi di Desa Kemiren, Srumbung Kabupaten Magelang menjadi salah satu lokasi peringatan Hari Kesiapaiagaan Bencana (HKB) 2022.


Pada Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2022 yang diperingati pada 26 April dengan tema 'Keluarga Tangguh Bencana Pilar Bangsa Menghadapi Bencana' digelar simulasi evakuasi mandiri masyarakat di Desa Kemiren dengan bimbingan dari BPBD Kabupaten Magelang. Dalam pelaksanaannya BPBD juga dibantu berbagai unsur seperti TNI, Polri, OPRB, Relawan, Kades, Forkopimcam dan lainnya.


"Maksud dari pelatihan ini adalah dalam rangka untuk membekali ruang edukasi bagaimana teknis mengungsi apabila terjadi dari bencana Merapi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Warsono di lokasi.


Tepat pukul 10.00 WIB simulasi evakuasi warga Kawasan Rawan Bencana KRB III Desa Kemiren dimulai dengan semua warga membunyikan kentongan, sirine, dan klakson untuk menandakan HKB 2022.


Menurut Edi, proses simulasi berjalan dengan lancar dari titik kumpul hingga ke Tempat Pengungsian Akhir (TEA) di Desa Kemiren Srumbung meski jalur evakuasi di desa tersebut dalam kondisi rusak parah.


Terkait itu, BPBD Kabupaten Magelang telah menyampaikan usulan kepada BNPB untuk membantu perbaikan jalur evakuasi tersebut. 


"Tadi saat wawancara (secara virtual) dengan Kepala BNPB harapan kita adalah kiranya berkenan untuk diperbaiki jalan evakuasi tersebut agar memudahkan tim kita melakukan kaji cepat terhadap pengungsi di wilayah KRB 3 ini," jelas Edi.


Edi menilai, masyarakat Kemiren sudah memahami langkah dan konsep apabila terjadi bencana erupsi, karena pengalaman bertahun-tahun hidup di bawah kaki gunung aktif.


Mekanisme evakuasi juga belum ada perubahan karena jalur rusak tersebut masih sesuai dengan SOP maupun TEA juga sesuai prosedur yang ada.


Secara mandiri masyarakat di Desa Kemiren sudah memetakan evakuasi hingga pengungsian untuk keluarga, memberikan peringatan dini baik secara modern maupun bersifat kemasyarakatan. Mereka juga telah memetakan evakuasi untuk hewan peliharaan dan ternak.


Untuk menunjang keselamatan, Pemda Kabupaten Magelang telah menyediakan Tempat Evakuasi Akhir atau TEA bagi pengungsi Merapi sebanyak 32 lokasi. Semua TEA tersebut tersebar di sejumlah Kecamatan dengan fasilitas memadai.


"Hanya saja mengenai jumlah yang berubah adalah jumlah armada dan jumlah jiwa yang mengungsi. Tapi itu kita bisa antisipasi," pungkasnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar