Pemenang Lomba IG Reels Dapat Hadiah Naik Struktur Candi Borobudur

Dilihat 247 kali
Lima pemenang lomba video Instagram reels yang diselenggarakan oleh Museum Cagar Budaya (MCB) Unit Borobudur mendapatkan hadiah naik struktur Candi Borobudur yang dipandu oleh Arkeolog MCB Unit Borobudur.

BERITAMAGELANG.ID - Lima pemenang lomba video Instagram Reels bertajuk "Pemugaran Candi Mendut" yang diselenggarakan oleh Museum Cagar Budaya Unit Borobudur mendapatkan hadiah istimewa, yaitu kesempatan langka menaiki struktur Candi Borobudur. Meskipun pengumuman pemenang telah dilakukan sejak 8 September 2025, seluruh pemenang baru dapat berkumpul dan menikmati hadiah utama ini secara bersamaan, Minggu (5/10).

Lomba yang mulai diinformasikan sejak 16 Agustus 2025 ini merupakan inisiatif edukasi untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap proses pemugaran Candi Mendut yang sedang berlangsung.

Dian Eka Puspitasari, Pegawai Museum Cagar Budaya bagian Pengembangan Bisnis dan Pemanfaatan Aset, menjelaskan alasan pemilihan media video reels.

"Lomba ini dipilih menjadi media untuk mengedukasi masyarakat agar masyarakat peduli dengan Pemugaran Candi Mendut khususnya generasi muda," ujar Dian.

Menurutnya, video yang dibuat oleh para peserta dikemas dengan narasi yang baik dan menampilkan sudut pandang yang beragam. Ada peserta yang fokus pada proses pemugaran, ada pula yang menyoroti aktivitas para pekerja saat menurunkan batu candi.

"Pengunjung yang datang mengikuti lomba video reels, mereka jadi cari tau tentang apa itu pemugaran, apalagi yang saat ini sedang terjadi di Candi Mendut, dan mereka menyebar luaskan video itu," terangnya.

Dian berharap dari kegiatan ini, generasi muda menjadi lebih peduli dan tertarik pada cagar budaya di sekitar mereka, baik melalui kunjungan, pembuatan video edukasi, maupun postingan di media sosial. Pihaknya berencana mengadakan aktivitas lain di masa depan terkait kegiatan di Candi Mendut untuk mempertahankan pemahaman dan antusiasme pengunjung.

Kelima pemenang dengan akun Instagram @shafamalias, @dindn_rn, @anggitapn, @athasyaputria_s, dan @giandika_dika menunjukkan antusiasme tinggi saat berkumpul untuk menaiki struktur Candi Borobudur. Mereka didampingi dan dipandu langsung oleh Winda Diah Puspita Rini, seorang arkeolog dari Museum Cagar Budaya Unit Borobudur.

Sebelum menaiki candi, para pemenang berkumpul di Kantor Museum Cagar Budaya Unit Borobudur untuk mendapatkan arahan.

"Kami berikan informasi apa yang boleh dan tidak boleh dibawa saat naik ke Candi Borobudur, kemudian dengan menggunakan armada listrik dari kantor, kami membawa mereka ke area yang lebih dekat dengan Candi Borobudur," jelas Winda.

Setiap pemenang juga diwajibkan mengenakan Sandal Upanat, sandal khusus yang berfungsi melindungi batu candi dari keausan.

Kurang lebih selama satu jam, para pemenang menjelajah struktur candi. Winda memaparkan beberapa relief utama di Borobudur, yang memicu sesi tanya jawab alami karena rasa ingin tahu para pemenang.

"Tadi kami menjelaskan tentang relief Lalitawistara dan Karmawibhangga," ungkap Winda.

Salah satu pemenang, Naura, siswi kelas 8 SMP Mutual Magelang, mengaku tidak menduga akan menjadi pemenang. Berawal dari keinginan untuk memiliki pengalaman membuat vlog, ia kini mendapatkan pengalaman yang lebih berharga.

"Pemandunya membuat jadi lebih tau cerita-cerita dibalik Candi Borobudur, ternyata Brahmana yang diceritakan di relief awalnya adalah seorang pangeran," ujar Naura penuh antusias, merasakan keseruan tersendiri karena perdana mendapatkan penjelasan Borobudur yang mudah dipahami.

Antusiasme serupa datang dari pemenang lain, Shafa, alumni Magister Arsitektur Universitas Gajah Mada. Ia berharap kegiatan lomba seperti ini dapat diadakan kembali dengan hadiah menaiki struktur Candi Borobudur.

"Harus ada lagi lomba lagi dengan hadiah ini, agar generasi muda makin teredukasi, dan dijamin bakal berkesan," pungkas Shafa.

Kegiatan lomba video reels ini tidak hanya berhasil menjaring kreativitas generasi muda, tetapi juga sukses memanfaatkan media sosial sebagai alat efektif untuk memantik keingintahuan dan meningkatkan kesadaran publik terhadap upaya pelestarian warisan budaya bangsa, seperti yang sedang dilakukan di Candi Mendut.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar