Umat Buddha Bangun Replika Catra Candi Borobudur

Dilihat 408 kali
Replika payung Catra Candi Borobudur di Pusdiklat Catra Dinadamo di Desa Borobudur Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang.

BERITAMAGELANG.ID - Keluarga Buddhayana Indonesia bangun replika Catra (payung) batu puncak Candi Borobudur setinggi sembilan meter. Peresmian tugu catra tersebut dilakukan Sabtu (9/3/2023) di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Catra Dinadamo di Desa Borobudur Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang.

 

Berdirinya Pusdiklat Catra Dinadamo ini  memberi kesempatan dan sekaligus menciptakan rumah singgah buat umat Buddha baik dari dalam maupun luar negeri.


"Sebagai tempat berkreatifitas bagi anggota sangha serta sebagai tempat untuk mempelajari dan merasakan kekayaan budaya setempat," kata Asisten Administrasi Sekda Provinsi Jawa Tengah Muhammad Arif Syambodo di acara tersebut.


Ia berharap keberadaan Pusdiklat ini bukanlah sekadar lembaga pendidikan dan latihan melainkan sebuah wahana yang tidak terpisahkan dari ajaran agama Buddha. Melalui pusat ini bisa mampu mengembangkan nilai-nilai agama Buddha dan memperdayakan sumber daya manusia anak bangsa.


Menurutnya, pembangunan tugu dan pusdiklat ini dapat mewujudkan harapan besar khususnya dalam pengembangan spiritualitas umat Buddha dan pembentukan persamuan sangha yang berkualitas.

 

"Saya juga berharap agar masyaakat sekitar dapat turut bersinergi dengan baik menciptakan hubungan yang dinamis dalam kebersamaan dan gotong-royong melalui berbagai progam yang diselenggarakan," katanya.

 

Ia menuturkan pusdiklat ini akan berperan sebagai tempat transit atau akomodasi bagi kegiatan keagamaan di Candi Borobudur. Usaha dari umat Buddha untuk mendukung Candi Borobudur sebagai pusat wisata religi global tidak hanya tentunya bermanfaat bagi umat Buddha tetapi juga bagi masyrakat luas.  Pusdiklat ini juga mendukung keberadaan Candi Borobudur sebagai warisan dunia serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah Kecamatan Borobudur.

 

"Saat melaksanakan ibadah di Candi Borobudur tentunya umat Buddha dapat menikmati paket wisata di lingkungan sekitar candi dengan demikian akan mendorong pertumbuhan pelaku usaha ekonomi kreatif serta meningkatkan toleransi beragama," katanya. 

 

Kepala Pusdiklat Catra Dinadamo, Biksu Titakwangso menjelaskan catra ini merupakan tugu replika dari catra yang ada di puncak Candi Borobudur, namun karena ini merupakan bangunan baru maka boleh dipasang di lokasi Pusdiklat ini.

 

Menurutnya, pembangunan tugu catra bagi para tokoh agama dan umat Buddha Indonesia memiliki makna filosofi sebagai objek persembahan surgawi dan sebagai sebagai pelindung. Selain itu manfaat dan tujuannya adalah menjadi salah satu objek bagi umat Budha untuk melaksanakan puja atau untuk melaksanakan penghormatan sebagai simbol bagian dari Candi Borobudur.


Tugu catra tersebut terbuat dari susunan batu berasal dari China, karena batu tersebut lebih keras supaya tidak mudah tergerus oleh erosi.

 

"Setelah latihan melakukan penghormatan di sini kita bisa melaksanakan ritual di Candi Borobudur karena jarak dari pusdiklat Catra Dinadamo menuju Candi Borobudur melalui pintu 8 hanya 400 meter," pungkasnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar