Empat Gerbang Pintu Masuk Destinasi Super Prioritas Borobudur Dibiayai 118 Milyar Rupiah

Dilihat 2188 kali
Anggota Komisi V DPR RI Sudjadi didampingi Kepala Satker Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) I Jateng, Singgih Raharjo

BERITAMAGELANG.ID - Desa Kembanglimus Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang menjadi istimewa karena di lokasi ini akan dibangun gerbang pintu masuk kawasan candi Borobudur paling luas, dibanding empat gerbang lainnya. Gerbang akan dibangun di atas tanah seluas dua hektar. Di sini, nantinya juga akan dibangun rest area dan fasilitas penunjang lainnya. Pertengahan tahun ini, gerbang akan mulai dikerjakan.


"Untuk saat ini sudah dalam tahap lelang, pertengahan tahun kita targetkan sudah bisa dimulai pengerjaannya," kata Dwi Atma Singgih Raharjo, Kepala Satker Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) I Jawa Tengah, di sela rapat persiapan penataan kawasan strategis Nasional (KSN) Borobudur di Joglo Ndeso Muntilan, Senin (3/2).


Singgih menjelaskan, selain gerbang Kembanglimus, akan dibangun gerbang di Palbapang, Blondo yang semuanya di Kabupaten Magelang. Sedangkan satu gerbang lainnya di Klangon Kulonprogo.


Keempat gerbang itu nantinya akan dibangun ikon yang berbeda-beda disesuaikan dengan relief Candi Borobudur. Untuk gerbang Kembanglimus dibangun patung Gajah, patung Singa di Palbapang, dan patung tanaman  Kalpataru di Blondo. Sedangkan di Klangon Kulonprogo akan dibangun gerbang kapal Samudraraksa. 


"Semua patung dibangun secara ikonik dan megah menggunakan bahan yang tahan lama. Ini akan menjadi daya tarik," kata Singgih.


Keempat gerbang itu, nantinya dilengkapi dengan lahan parkir, toilet, pusat kuliner dan pusat penjualan suvenir. Setiap gerbang berukuran antara 1.300 sampai 5.000 meter.


Menurut Singgih, khusus Kembanglimus tidak memiliki kendala. Sedangkan Blondo dan Palbapang masih ada sedikit kendala karena ada sebagian tanah milik warga dan sampai saat ini belum dibebaskan. Pembangunan keempat gerbang ini menelan biaya cukup fantastis sebesar Rp 118 milyar. 


"Namun kemungkinan masih akan bertambah antara Rp 40 milyar sampai Rp 50 milyar untuk pengadaan tanah," imbuhnya.


Anggota Komisi IX DPR RI, Sudjadi yang hadir dalam acara itu menambahkan, keempat gerbang pintu masuk itu dibangun setelah Borobudur ditetapkan sebagai kawasan super prioritas untuk dijadikan Bali Baru. Pertama kali gerbang yang dibangun adalah Samudraraksa, karena semua proses sudah berjalan sesuai yang diharapkan.


"Sudah dalam tahap lelang namun belum menentukan pemenangnya," ujar Sudjadi.


Kemudian di Kembanglimus juga segera dibangun, karena pemerintah desa setempat juga sangat mendukung secara penuh. Meski di Palbapang dan Blondo belum selesai untuk pengadaan tanah, namun tetap akan dibangun disesuaikan dengan eksisting.


Sudjadi menambahkan, saat ini pihaknya juga sedang mengusulkan pembangunan kawasan penyangga di luar Borobudur. Diantaranya Gunungsari, Salam dan desa Ngargoretno, Salaman. Dengan pembangunan di luar Borobudur diharapkan tidak ada kecemburuan di masyarakat.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar