Mantan Menteri Penerangan Boediardjo Simpan Koleksi Ribuan Wayang di Museum Sasana Guna Rasa

Dilihat 2860 kali
Pengunjung Museum Wayang "Sasana Guna Rasa" menikmati koleksi museum tersebut.

BERITAMAGELANG.ID - Menyukai warisan budaya Indonesia, yaitu Wayang hingga mendirikan Museum Wayang, menjadi salah satu kisah hidup mantan Menteri Penerangan, Almarhum R. Boediardjo. Saat ini koleksinya dapat dilihat di Museum Wayang "Sasana Guna Rasa" di Jl. Balaputradewa Nomor 32, kompleks Hotel Pondok Tingal, Desa Wanurejo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang.


Boediardjo sangat menyukai Wayang dan mempunyai koleksi hingga total kurang lebih 1.848 buah.


"Sebelumnya koleksi wayang tersebut berada di rumah Dusun Tingal, kemudian pada tahun 1991 koleksi Wayang tersebut diboyong di Museum Wayang "Sasana Guna Rasa" agar bisa dinikmati oleh umum," ucap Operasional Manajer Hotel Pondok Tingal, Bagus Radite,


Koleksi Wayangnya terbilang lengkap, mulai dari Wayang Kulit Purwa Gaya Purwa, berjumlah 198, Wayang Kulit Gaya Yogyakarta Lawasan berjumlah 238, Wayang Kulit Purwa Kidangkencana berjumlah 185, Wayang Kulit Purwa Gaya Kedu berjumlah 172, Wayang Kulit Purwa Pembelian dari Pawik berjumlah 178, Wayang Kulit Campuran.


Wayang Banyumas berjumlah 9, Wayang Cirebonan berjumlah 15, Wayang Pancasila berjumlah 4, Wayang Ruwatan berjumlah 7, Wayang Jawa Timuran berjumlah 82, Wayang Budha berjumlah 2, Wayang Ukur berjumlah 7, Wayang Putihan berjumlah 48, Wayang Sasak berjumlah 5, Wayang Indonesia Visit Karya Boediharjo berjumlah 5.


Wayang Batik berjumlah 3, Wayang Rayat Magelangan berjumlah 10, Wayang Klitik berjumlah 168, Wayang Kulit Bali berjumlah 111, Wayang Yogyakarta Lawasan berjumlah 171, Wayang Menak berjumlah 55, Wayang Sadat berjumlah 35, Wayang Jenis Lain Dan Hiasan (topeng,lukisan,patung,wayang, dll) berjumlah 105, serta Wayang Potehi berjumlah 35.


"Pak Boediarjo juga suka mengkoleksi segala sesuatu tentang Wayang, termasuk 83 kaset rekaman wayang sejak 1971 hingga 1994 dan 59 kaset video rekaman pergelaran wayang sejak 1980 hingga 1990, dan 694 judul buku tentang wayang dalam berbagai bahasa," jelas Bagus Radite, buyut R Boediardjo.


Bagus Radite menjelaskan, terdapat pula Wayang dari luar negeri, yaitu Wayang Kamboja dan Spanyol. Hal tersebut diperoleh saat R Boediardjo menjabat sebagai Duta Besar Kamboja dan Spanyol.


Selain pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan (1968-1973), Pak Boediardjo juga pernah jadi Duta Besar RI untuk Kamboja (1965-1968) dan Spanyol (1976-1979) oleh karenanya ada koleksi Wayang Kamboja dan Spanyol.


"Adapun untuk Wayang Potehi, didapat dari pemberian orang China, dan sempat menjadi koleksi Museum Wayang TMII, namun karena kepemilikan pribadi, Wayang Potehi dibawa ke sini," jelas Bagus Radite.


"Pak Boediardjo pernah menjabat sebagai Direktur PT Taman Wisata Borobudur-Prambanan yang pertama, jadi bisa dikatakan keberadaan Museum Wayang ini juga untuk memberi warna pariwisata di kawasan Borobudur," papar Bagus Radite.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar