BERITAMAGELANG.ID - Camat Mertoyudan, Wisnu Harjanto, S.Sos., MM., mengungkapkan, perlu kesadaran masyarakat dalam membentuk sukarelawan siaga bencana di setiap desa.
"Secara geografis Kecamatan Mertoyudan minim dari ancaman bencana alam, baik longsor, banjir dan sejenisnya. Yang paling sering adalah ancaman angin puting beliung.
Tidak ada salahnya untuk membentuk sukarelawan di tingkat desa, sebagai langkah siaga sejak awal," ujar Wisnu, dalam kegiatan Sosialisasi Kesiapsiagaan Masyarakat Desa Pasuruan dalam menghadapi bencana di Dusun Semampir Desa Mertoyudan Magelang, Rabu (31/10).
Salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut, Kasi Kedaruratan pada Unsur Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Didik Wahyu Nugroho, ST. mengatakan, relawan bencana Kabupaten Magelang baru 40% terbentuk.
"Harapan kami bisa seluruh desa terbentuk relawan tanggap bencana. Dengan demikian langkah siaga bencana dapat terwujud," harap Didik saat menyampaikan materi siaga bencana.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Pasuruan, Atik Hartiningsih, menerangkan, sukarelawan tanggap bencana Desa Pasuruan baru saja dibentuk, dengan anggaran dari desa.
"Mayoritas anggota relawan diambilkan dari anggota Linmas dari 14 Dusun di Desa Pasuruan.
Tahun depan akan dianggarkan khusus untuk kegiatan relawan, seperti pelatihan dan simulasi penanganan bencana alam," tutur Atik.
Sosialisasi diikuti sukarelawan Desa Pasuruan, yang juga dihadiri oleh BPBD Kabupaten Magelang, Danramil Mertoyudan, serta perangkat desa setempat.
0 Komentar