BERITAMAGELANG.ID - Menyikapi situasi sosial dan politik yang terjadi di tanah air Indonesia akhir-akhir ini, para seniman petani yang tergabung dalam Komunitas Lima Gunung menggelar aksi tapa bisu. Aksi ini digelar di Candi Mendut, Kamis (4/9) petang.
Para seniman ini memang berbeda dalam menyikapi situasi politik saat ini. Kalau di luar banyak yang melakukan dengan demo dan sedikit bergejolak, namun para seniman petani lebih memilih tapa bisu dan berdoa di candi Mendut.
"Kami para seniman berdoa agar situasi di Indonesia segera pulih seperti sedia kalai, damai, tenang dan tentram," kata Ketua Komunitas Lima Gunung, Sujono.
Para seniman petani dengan mengenakan kostum putih-putih berkeliling candi, sambil membaca 'oncor' atau penerang dari bambu. Usai berkeliling, mereka kemudian berdoa di depan tangga. Aksi ini berlangsung cukup khidmat.
Mereka juga membawa berbagai tulisan yang merupakan tema-tema dari Festival Lima Gunung pertama hingga ke-24 kemarin. Tema-tema Festival Lima Gunung semuanya bisa disebut sebagai penanda zaman.
Salah satu anggota Komunitas Lima Gunung, Sih Agung Prasetyo menambahkan, para seniman memilih Candi Mendut untuk berdoa karena relief-reliet yang ada di Candi Mendut mengajarkan kepada manusia tentang kegigihan, kepasrahan dan tidak boleh sombong.
"Selain itu, Candi Mendut merupakan candi terdekat dengan sumber Pustaka Lima Gunung yakni Studio Mendut yang berjarak hanya sekitar 300 meter saja," kata dia.
0 Komentar