Tari Bali Meriahkan Merti Bumi Merapi Desa Mranggen

Dilihat 52 kali
Tarian Bali menjadi warna lain di gelar budaya Merti Bumi Merapi Desa Mranggen Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang

BERITAMAGELANG.ID - Sejumlah tarian tradisional Bali tampil memukau dalam hajatan budaya Merti Bumi Gunung Merapi yang digelar warga lereng barat Kabupaten Magelang, Sabtu (6/9).


Kepala Desa Mranggen, Kazis Fuadi mengatakan, tradisi Merti Bumi Merapi ini masih berkaitan dengan keberadaan Candi Ngejawa Bali di tepi Embung Dewi Suba Desa Mranggen. Candi yang tengah dalam pembangunan tersebut simbol pengabdian kepada leluhur, alam Gunung Merapi dan Tuhan.


"Ini menjadi Merti (penghargaan) Gunung Merapi beserta leluhur masyarakat Desa Mranggen dan Bali," kata Kazis di sela acara malam itu. 


Tak sekadar menampilkan gerakan yang indah, tarian dan tradisi ini juga menjadi media komunikasi dengan alam semesta, leluhur, serta Tuhan.


Penampilan puluhan penari dan penggamel asal pulau dewata ini menjadi ekspresi spiritual rasa bersyukur warga Desa Mranggen atas berkah rezeki dan keselamatan dalam lingkup Kawasan Rawan Bencana (KRB) erupsi dan lahar dingin Merapi.


Kazis mengungkapkan, tradisi Merti Bumi Gunung Merapi Desa Mranggen digelar selama satu pekan, sejak Selasa hingga Minggu, 2-7 September 2025. 


Puluhan kelompok kesenian lokal ditampilkan dalam tradisi tahunan tersebut. Sebagai puncaknya pada Minggu (7/9) digelar karnaval budaya potensi desa dan dilanjut pengajian zikir dan selawat pada malam harinya.


"Dengan tradisi ini kita bersyukur kepada Allah Subhanahu Wata'Ala atas rezeki dan nikmat yang diberikan kepada kita," jelas Kazis.


Salah satu tari yakni fragmen tari Bang Manik Angkrang oleh Paguyuban Seniman Bali Timur Kabupaten Karangasem.  Tari hikayat pembagian pulau Bali dan pulau Jawa oleh Danyang Sidi Matra ini tampil apik bersama kesenian lain asal Gianyar seperti tari Pendet, tari Cendrawasih dan Margapathi.


Penampilan energik seniman tradisional asal Bali, yang diprakarsai Pengurus Candi Ngejawa Bali Irjen Purn Dewa Bagus Made Suharyana.


Malam itu seakan menghipnotis ribuan penonton yang datang dari berbagai daerah. Mereka duduk mengitari panggung di antara udara dingin malam dan warna cahaya lampu.


"Di Desa Mranggen ini saya sangat bangga sekali karena melihat Indonesia. Itu sesuatu hal sangat luar biasa sekali," kata Bupati Magelang Grengseng Pamudji di acara tersebut.


Diungkapkan Grengseng, Desa Mranggen sangat luar biasa karena menjadi satu-satunya desa wisata di Kabupaten Magelang yang memadukan antara adat budaya, wisata dan kolaborasi dengan Bali.


Grengseng berharap gelar budaya Desa Mranggen dapat masuk dalam kalender event tahunan Kabupaten Magelang. Untuk mewujudkannya diperlukan kolaborasi dan dikelola dengan baik sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.


Menurut Grengseng, masyarakat harus tahu, potensi Kabupaten Magelang hanya ada dua yakni Gunung Merapi dan Candi Borobudur.


"Maka dari Merapi ini kita mulai Kabupaten Magelang yang lebih baik," tegas Grengseng.



Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar